Tebapering Terapkan PKTD Pada Pembangunan Infrastruktur

PKTD : Pemerintah Pekon Tebapering Raya, Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat, mulai menerapkan PKTD pada kegiatan fisik yang bersumber dari Dana Desa Tahun Anggaran 2025. Foto Dok--
SUKAU – Pemerintah Pekon Tebapering Raya, Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat, mulai menerapkan Program Padat Karya Tunai Desa (PKTD) pada kegiatan fisik yang bersumber dari Dana Desa Tahun Anggaran 2025.
Melalui program ini, masyarakat setempat dilibatkan secara langsung sebagai tenaga kerja dalam berbagai kegiatan pembangunan, mulai dari pembangunan jalan usaha tani, pembersihan saluran drainase, hingga kegiatan penunjang infrastruktur desa lainnya.
Pj Peratin Tebapering Raya, Rusmiwati, mengatakan PKTD bukan hanya sekadar program pembangunan fisik, melainkan juga cara untuk memberdayakan masyarakat desa agar merasakan manfaat ganda.
“Dengan PKTD, warga tidak hanya mendapatkan infrastruktur yang lebih baik, tetapi juga kesempatan untuk bekerja dan memperoleh penghasilan. Ini menjadi bagian dari upaya kami meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Rusmiwati, Rabu (20/8/2025).
Ia menambahkan, pelaksanaan PKTD juga selaras dengan prinsip transparansi dan gotong royong. Setiap kegiatan dilakukan terbuka, sementara pekerja yang dilibatkan diprioritaskan dari kelompok masyarakat kurang mampu.
Program pembangunan jalan usaha tani disebut menjadi prioritas karena langsung menunjang aktivitas ekonomi warga. Akses pertanian yang lebih baik diharapkan dapat menekan biaya distribusi hasil panen.
“Petani adalah tulang punggung ekonomi di pekon kami. Dengan jalan usaha tani yang memadai, mereka bisa lebih mudah mengangkut hasil panen. Begitu juga dengan drainase, itu penting untuk mencegah banjir dan menjaga lahan tetap produktif,” jelas Rusmiwati.
Menurut Rusmiwati, seluruh kegiatan fisik yang dibiayai Dana Desa diarahkan tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga menjaga keberlanjutan ekonomi dan lingkungan. Ia berharap program PKTD dapat menjadi model pemberdayaan masyarakat desa yang konsisten.
“Harapan kami, program ini bisa terus berlanjut setiap tahun, karena manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat. Selain itu, partisipasi warga juga membuat rasa memiliki terhadap pembangunan semakin kuat,” pungkasnya. (edi/lusiana)