Jalan Rusak Parah, Warga Desak Pemerintah Turun Tangan

Kerusakan Jalan Masuk Pasar Baru Pekon Giham Sukamaju Kecamatan Sekincau. -Foto Rinto-
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO – Jalan sepanjang kurang lebih 200 meter jalur Pasar Baru Pekon Giham Sukamaju dengan SMA Negeri 1 Sekincau rusak parah.
Kondisi ini membuat warga dan pelajar geram, sebab jalur tersebut merupakan akses utama kegiatan ekonomi dan pendidikan di Kecamatan Sekincau.
Setiap hari, ratusan warga harus melintasi jalan itu. Pedagang mengangkut barang dagangan ke pasar, sementara siswa berjalan menuju sekolah. Namun, alih-alih lancar, mereka justru disambut lubang menganga dan debu yang berterbangan. Saat musim kemarau, kendaraan yang lewat menimbulkan kabut debu tebal hingga mengotori dagangan, pakaian, bahkan mengganggu pernapasan. Di musim hujan, jalur yang sama berubah menjadi licin, becek, dan berbahaya.
Kerusakan ini bukan terjadi semalam. Jalan yang dulunya dibangun dengan lapisan aspal latasir secara perlahan terkikis. Tingginya aktivitas kendaraan ditambah beban mobilitas membuat permukaan jalan kian menipis, hingga akhirnya menyisakan tanah dan batu. Warga menyebut, jika tidak segera diperbaiki, kerusakan bisa semakin melebar ke arah pemukiman.
Ironisnya, sebagian ruas di sekitar area pasar memang sudah dibangun rabat beton. Namun, ruas penghubung ke jalan poros kecamatan justru tak tersentuh pembangunan. Akibatnya, jalur vital itu kini jadi titik rawan kecelakaan. Tidak sedikit pengendara motor yang terpaksa menepi untuk membersihkan mata karena terganggu debu, sementara kendaraan roda empat harus ekstra hati-hati agar tidak terjebak lubang dalam.
Dikatakan warga setempat Jamin Ginting, selain mengganggu kenyamanan, kerusakan jalan juga mulai menimbulkan dampak ekonomi.
Para siswa SMA Negeri 1 Sekincau juga merasakan langsung dampaknya. Banyak di antara mereka datang ke sekolah dengan pakaian kotor karena debu menempel sepanjang perjalanan.
Kondisi ini membuat konsentrasi belajar terganggu. Orang tua siswa pun mulai resah, apalagi saat musim hujan tiba ketika jalan berubah jadi licin dan membahayakan keselamatan anak-anak mereka.
Ia menegaskan, jalan ini tidak bisa lagi dianggap sebagai jalur biasa. Lebih dari itu, akses ini adalah nadi perekonomian dan pendidikan di Sekincau.
Dengan kondisi yang semakin memprihatinkan, masyarakat bersama pelajar mendesak pemerintah kabupaten segera melakukan perbaikan. Mereka berharap pembangunan tidak berhenti di tengah jalan, melainkan menyentuh seluruh ruas hingga kembali layak digunakan.
Desakan warga kian kuat seiring dampak kerusakan yang makin meluas. Jika dibiarkan, bukan hanya kenyamanan yang terganggu, tetapi juga bisa menurunkan daya saing pasar tradisional serta mengancam keselamatan para pelajar yang setiap hari menggantungkan perjalanan mereka di jalur itu. (rinto/lusiana)