20 % DD Tapaksiring untuk Sektor Pertanian Hortikultura

Pemerintah Pekon Tapaksiring Kecamatan Sukau turut mendukung program ketahanan pangan nasional dengan mengalokasikan 20 DD untuk sektor pertanian dengan fokus pada usaha tanam hortikultura. Foto Dok--
SUKAU – Pemerintah Pekon Tapaksiring, Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat, turut mendukung program ketahanan pangan nasional. Melalui pengelolaan Dana Desa 2025, sebanyak 20 persen anggaran dialokasikan untuk sektor pertanian dengan fokus pada pengembangan food estate berbasis hortikultura.
Peratin Tapaksiring, Muhammad Sanimbar, menjelaskan bahwa program ini merupakan bentuk implementasi instruksi pemerintah pusat agar desa lebih berperan aktif dalam menjaga stabilitas pangan. Di Tapaksiring, fokus pengembangan diarahkan pada komoditas hortikultura seperti tomat, cabai, dan kubis.
“Selain untuk mendukung ketahanan pangan, program ini juga menjadi upaya nyata dalam meningkatkan perekonomian masyarakat desa. Kami memanfaatkan lahan yang sebelumnya tidak produktif untuk ditanami hortikultura sehingga dapat memberikan hasil yang berkesinambungan,” ungkap Sanimbar.
Menurutnya, luas lahan yang dialokasikan untuk program food estate di Tapaksiring mencapai beberapa ribu meter persegi, dengan pola tanam dua kali dalam setahun. Skema ini dijalankan melalui Badan Usaha Milik Pekon (BUMPekon), sehingga tidak hanya memberdayakan petani, tetapi juga menciptakan tata kelola ekonomi pekon yang lebih mandiri.
Lebih lanjut, Sanimbar menekankan bahwa pemilihan komoditas hortikultura bukan tanpa alasan. Selain bernilai ekonomis tinggi, tanaman seperti cabai dan tomat memiliki pasar yang stabil serta permintaan yang terus meningkat, baik di tingkat lokal maupun regional.
“Kami berharap hasil panen nantinya tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Tapaksiring, tetapi juga bisa menopang pasokan pasar di luar daerah,” tambahnya.
Program ini juga diharapkan menjadi solusi jangka panjang menghadapi ancaman krisis pangan global. Dengan adanya inovasi di tingkat pekon, Tapaksiring berpotensi menjadi salah satu desa penopang ketahanan pangan di Kabupaten Lampung Barat.
“Ketahanan pangan bukan hanya soal ketersediaan, tapi juga bagaimana desa bisa mandiri dalam mengelola potensi lokalnya. Melalui food estate, kami ingin menghadirkan manfaat ganda: pangan tercukupi dan ekonomi warga meningkat,” tutup Sanimbar. (edi/lusiana)