Meta Luncurkan Kacamata Pintar, Klaim Jadi Gerbang Menuju Era Kecerdasan Super

CEO Meta Mark Zuckerberg memperkenalkan deretan kacamata barunya. Foto: CNN--

RADARLAMBAR.BACAOKRAN.CO– Meta, induk perusahaan Facebook dan Instagram, resmi memperkenalkan dua model kacamata pintar terbaru pada ajang tahunan Meta Connect di Menlo Park, California, Rabu (17/9).

Kedua perangkat ini diberi nama Meta Ray-Ban Display dan Oakley Vanguard, yang digadang sebagai pintu masuk menuju era kecerdasan buatan tingkat lanjut atau superintelligence.

Meta Ray-Ban Display hadir dengan layar digital terintegrasi di lensa kanan. Perangkat ini dirancang tidak hanya untuk menampilkan notifikasi atau menerima panggilan, tetapi juga sebagai sarana interaksi langsung dengan teknologi kecerdasan buatan. Melalui fitur tersebut, pengguna diharapkan dapat mengakses dukungan AI untuk meningkatkan komunikasi, memori, hingga ketajaman indera.

Perangkat ini dijual mulai US$799 atau sekitar Rp13,25 juta, dan rencananya akan mulai dipasarkan pada 30 September 2025. Selain itu, Meta juga memperbarui lini Ray-Ban tanpa layar dengan peningkatan kapasitas baterai hampir dua kali lipat dan kamera lebih canggih. Model ini dibanderol mulai US$379 atau sekitar Rp6,2 juta.

Di sisi lain, Oakley Vanguard diposisikan sebagai kacamata pintar bagi atlet. Perangkat ini telah terhubung dengan aplikasi kebugaran populer seperti Garmin dan Strava, memungkinkan pengguna melihat statistik latihan secara real-time. Dengan harga US$499 atau sekitar Rp8,2 juta, kacamata ini memiliki daya tahan baterai hingga 9 jam dan akan tersedia 21 Oktober 2025.

Peluncuran ini menjadi bagian dari strategi Meta untuk memperkuat posisinya di tengah kompetisi industri teknologi AI yang juga digarap oleh perusahaan besar seperti Google dan OpenAI. CEO Meta, Mark Zuckerberg, menilai kacamata pintar adalah perangkat paling tepat untuk membawa teknologi AI lebih dekat ke kehidupan sehari-hari.

Meskipun demikian, peluncuran produk ini juga dibayangi kritik terhadap kebijakan keamanan anak di platform Meta, termasuk kontroversi chatbot yang sempat dilaporkan terlibat percakapan sensitif dengan anak-anak. Selain itu, sejumlah kalangan juga menyoroti potensi dampak negatif teknologi realitas virtual terhadap kesehatan mental generasi muda.

Kendati menghadapi tantangan, Meta tetap optimistis bahwa kacamata pintar berbasis AI akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat dengan menghadirkan teknologi cerdas tanpa mengganggu interaksi manusia secara langsung.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan