35 Persen Irigasi Rusak, DPUPR Pesbar Usulkan Perbaikan ke BBWSMS

Dinas PUPR mencatat sebanyak 35 persen kondisi jaringan irigasi di Pesbar rusak. Foto Dok --

PESISIR TENGAH - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) terus mendata sekaligus memetakan kondisi jaringan irigasi di kabupaten setempat sebagai upaya memastikan kelancaran pasokan air pada lahan pertanian masyarakat.

Plt. Kepala DPUPR Kabupaten Pesbar, Mesrawan, S.STP., M.Si., melalui Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA), Della Septarina, S.H., mengatakan, berdasarkan hasil pendataan terbaru, tercatat 56 titik daerah irigasi (DI) atau jaringan irigasi yang tersebar di sejumlah kecamatan dan menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesbar. Dari jumlah itu, sekitar 65 persen kondisi jaringan irigasi masih berfungsi dengan baik.

“Sementara itu, ada 35 persen lainnya berada dalam kondisi rusak dan membutuhkan penanganan segera agar tidak berdampak lebih besar terhadap produktivitas pertanian warga,” katanya.

Dijelaskannya, kerusakan yang terjadi pada saluran irigasi di sejumlah titik umumnya dipicu oleh faktor bencana alam seperti banjir dan longsor maupun faktir lainnya. Sementara itu, untuk penanganan jaringan irigasi yang rusak hingga kini masih dalam proses pengusulan perbaikan melalui Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung (BBWSMS). Selain itu, DPUPR juga telah mengajukan usulan penanganan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesbar untuk diteruskan ke pemerintah provinsi maupun pusat.

“Saat ini seluruh data dan laporan terkait kerusakan jaringan irigasi sudah kita sampaikan dan terus kita usulkan, baik melalui BBWS Mesuji-Sekampung maupun melalui BPBD dengan harapan bisa didorong untuk mendapatkan penanganan dari Pemerintah Provinsi dan Pusat,” ujarnya.

Menurutnya, meski sebagian jaringan masih bisa difungsikan, kerusakan yang terjadi pada saluran irigasi di sejumlah kecamatan membutuhkan penanganan struktural agar tidak memengaruhi sistem distribusi air ke lahan pertanian masyarakat. Apalagi, sebagian besar masyarakat di wilayah itu sangat bergantung pada sektor pertanian sebagai mata pencarian utama.

“Kerusakan yang terjadi tidak hanya pada saluran utama, tetapi juga beberapa titik saluran sekunder yang mengalami kerusakan struktural. Jika tidak segera ditangani, dikhawatirkan akan berpengaruh pada hasil panen petani,” jelasnya.

Dikatakannya, permohonan penanganan tersebut sekaligus menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan ketahanan pangan dan keberlangsungan sistem irigasi di wilayah Pesbar. Pemerintah daerah berharap dukungan pemerintah provinsi dan pusat dapat mempercepat proses rehabilitasi agar jaringan irigasi kembali berfungsi optimal.

“Kami berharap perbaikan terhadap jaringan irigasi yang rusak bisa segera direalisasikan. Karena selain menjadi kebutuhan mendesak bagi petani, jaringan irigasi juga merupakan infrastruktur strategis yang berperan penting dalam mendukung pembangunan sektor pertanian di Pesbar,” pungkasnya. (yayan/*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan