Air Terjun Pagar Alam di Kaki Gunung Dempo

Pesona air terjun Pagar Alam di Kaki Gunung Dempo. Foto Net--

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Di sudut selatan Sumatera, tepat di kaki Gunung Dempo yang menjulang gagah, terhampar sebuah kota sejuk bernama Pagar Alam. Kota kecil ini bukan hanya dikenal karena udara dinginnya yang menyegarkan, tetapi juga karena memiliki kekayaan alam berupa deretan air terjun eksotis yang masih alami.

Keindahan itu membuat Pagar Alam pantas disebut sebagai permata tersembunyi yang layak masuk dalam daftar destinasi wisata alam terbaik di Indonesia. Pagar Alam berada di ketinggian sekitar 1.000 meter di atas permukaan laut, menjadikannya selalu bersuhu sejuk sepanjang tahun. Hamparan kebun teh, kopi robusta, dan hutan tropis yang mengelilinginya menciptakan pemandangan menawan sekaligus menjadi latar bagi berbagai objek wisata alam.

Tak hanya itu, keramahan masyarakatnya dan kekayaan budaya suku Besemah menambah daya tarik kota ini. Selain kopi dan kebun tehnya yang sudah lama dikenal, daya pikat utama Pagar Alam terletak pada keberadaan air terjun yang jumlahnya mencapai puluhan, sebagian mudah dijangkau, sebagian lagi tersembunyi di tengah hutan lebat.

Curup Embun menjadi salah satu air terjun paling populer. Terletak di kawasan Gunung Gare, hanya sekitar 30 menit perjalanan dari pusat kota, lokasi ini dikelilingi hutan pinus dan kebun kopi yang menyejukkan mata. Dari gardu pandang di sekitar area, wisatawan bisa menyaksikan panorama lembah dengan latar Gunung Dempo yang megah. Curup Embun juga kerap dipilih sebagai lokasi camping maupun outbound.

Tak jauh berbeda, Curup Lematang Indah juga menjadi primadona karena aksesnya sangat mudah. Terletak di jalur utama dari Lahat menuju Pagar Alam, air terjun ini dilengkapi dengan jembatan gantung ikonik yang sering dijadikan latar foto wisatawan. Fasilitasnya cukup lengkap, mulai dari area parkir hingga warung-warung yang menyajikan kuliner khas setempat.

Kemudian ada Curup Mangkok, yang namanya terinspirasi dari bentuk kolam alami menyerupai mangkuk raksasa di bawah aliran air. Lokasinya berada di Desa Dempo Makmur, dengan suasana tenang dan air yang jernih. Kolam alaminya kerap menjadi tempat wisatawan berendam atau sekadar merendam kaki sambil menikmati ketenangan alam.

Satu lagi yang tak kalah menarik adalah Curup Tujuh Tingkat. Sesuai namanya, air terjun ini memiliki tujuh tingkatan aliran yang jatuh dari perbukitan. Untuk mencapainya dibutuhkan trekking sekitar satu hingga dua jam melewati jalur hutan dan perbukitan. Meski perjalanan cukup menguras tenaga, keindahan yang tersaji di hadapan mata akan membuat semua lelah terbayar lunas.

Kunjungan ke Pagar Alam tak lengkap tanpa menikmati aktivitas seru di sekitar air terjun. Trekking menjadi salah satu pengalaman utama karena hampir semua air terjun berada di area hutan atau perkebunan teh. Jalurnya masih alami dengan medan tanah, batu, hingga akar pohon, cocok bagi para pencinta petualangan dan fotografi.

Bagi penyuka suasana malam di alam terbuka, camping menjadi pilihan menarik. Beberapa lokasi seperti Curup Embun maupun Curup Tujuh Tingkat menyediakan area yang nyaman untuk mendirikan tenda. Bahkan, kini mulai hadir opsi glamping yang menawarkan sensasi berkemah dengan fasilitas lebih modern.

Selain menikmati air terjun, wisatawan juga bisa menjelajahi perkebunan teh dan kopi yang membentang luas. Beberapa pengelola menyediakan tur singkat yang memperlihatkan proses pemetikan, pengolahan, hingga kesempatan mencicipi hasil seduhan teh dan kopi robusta Pagar Alam yang terkenal bercita rasa kuat.

Tak hanya soal keindahan alam, Pagar Alam juga memiliki kekayaan budaya yang menarik untuk dikenali. Masyarakat asli suku Besemah masih memegang erat tradisi mereka. Desa wisata seperti Tebat Lereh menawarkan pengalaman budaya yang autentik, mulai dari menyaksikan tarian tradisional, belajar menenun kain khas, hingga menikmati sajian kuliner lokal seperti gulai tempoyak atau lemang yang dimasak dalam bambu.

Setelah seharian berpetualang, wisatawan bisa memanjakan lidah dengan kuliner khas daerah ini. Gulai tempoyak ikan patin dengan cita rasa asam gurih dari durian fermentasi, pindang tulang dengan kuah asam pedas yang menyegarkan, hingga lemang tapai yang manis legit menjadi pilihan wajib. Tak ketinggalan, kopi robusta Pagar Alam yang disajikan tanpa gula, menghadirkan aroma earthy dan rasa kuat yang khas.

Kehadiran wisatawan membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal. Namun, penting diingat bahwa kelestarian alam dan budaya harus tetap dijaga. Wisatawan diharapkan mendukung ekowisata, membeli produk lokal, serta mematuhi aturan di setiap kawasan wisata. Dengan demikian, keindahan Pagar Alam bisa tetap lestari untuk generasi mendatang.

Bagi banyak orang, Sumatera Selatan identik dengan Palembang dan Sungai Musi. Namun, Pagar Alam menawarkan sisi lain yang tak kalah memesona. Puluhan air terjun indah, panorama pegunungan, budaya yang hangat, serta kuliner lezat menjadikan kota ini destinasi yang lengkap. Setiap tetes air yang jatuh dari tebing di Pagar Alam seolah menyampaikan pesan tentang kesegaran, ketulusan, dan kekuatan alam.(yayan/*s) 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan