Serangan Israel Tewaskan 46 Warga Gaza, Proposal Trump Dipertanyakan
UNGA Jadi Panggung Kecaman Israel atas Gaza--
RADARLAMBARBACAKORAN.CO- Israel kembali melancarkan serangan besar di Jalur Gaza. Badan pertahanan sipil Gaza melaporkan sedikitnya 46 orang tewas pada Rabu (1/10/2025), sebagian besar di wilayah barat Kota Gaza. Serangan drone juga menewaskan warga sipil di Al-Zawayda dan kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah, sementara dua pencari bantuan meninggal akibat tembakan di barat daya Khan Yunis, Gaza selatan.
Di tengah eskalasi tersebut, Amerika Serikat melalui Presiden Donald Trump merilis 21 poin proposal perdamaian yang diklaim dapat menghentikan konflik. Rencana itu mencakup penghentian serangan, pembebasan sandera Hamas dan tahanan Palestina dalam waktu 72 jam, serta pembentukan pemerintahan teknokrat Palestina di Gaza tanpa keterlibatan Hamas. Proposal itu juga menegaskan Israel tidak akan mencaplok Gaza.
Namun, Hamas memberikan respons hati-hati. Organisasi itu dikabarkan ingin meninjau ulang beberapa klausul dalam proposal, terutama terkait kewajiban melucuti senjata dan pengusiran kelompok perlawanan. Hamas menilai hal ini mengancam eksistensi mereka.
Negosiator Hamas dilaporkan telah bertemu dengan pejabat Turki, Mesir, dan Qatar di Doha untuk membahas isi dokumen. Mereka disebut membutuhkan waktu dua hingga tiga hari untuk menyampaikan tanggapan resmi.
Hamas juga menginginkan jaminan internasional atas penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza serta kepastian bahwa tidak akan ada pembunuhan terhadap warga Palestina, baik di dalam maupun luar Gaza. Meski begitu, faksi internal Hamas dilaporkan masih terbelah dalam menyikapi tawaran Trump.
Situasi ini menunjukkan bahwa jalan menuju perdamaian masih panjang, sementara korban jiwa di Gaza terus bertambah akibat serangan militer Israel.