Taman Nasional Sebangau, Pesona Alam di Borneo

Pesona Taman Nasional Sebangau. Foto ; Net.--

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Di antara Sungai Katingan dan Sungai Sebangau, terbentang sebuah kawasan konservasi gambut yang menjadi salah satu aset penting Indonesia dalam menjaga keseimbangan ekologi global: Taman Nasional Sebangau. Terletak di Kalimantan Tengah, taman nasional ini bukan sekadar hutan tropis, melainkan benteng terakhir habitat ribuan flora dan fauna endemik.

Menyusuri Sebangau ibarat memasuki dunia lain, air sungai yang berwarna hitam pekat, rimba gambut yang rapat dan misterius, serta momen langka menyaksikan orangutan bergelantungan bebas di habitat aslinya.

Sejak resmi ditetapkan pada 2004, Taman Nasional Sebangau yang luasnya sekitar 568.700 hektar telah menjadi pusat perhatian dunia. Hutan gambutnya menyimpan cadangan karbon dalam jumlah besar sehingga berperan penting dalam mitigasi perubahan iklim. Lebih dari 6.000 individu orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus wurmbii) hidup di kawasan ini, menjadikan Sebangau sebagai salah satu habitat orangutan liar terbesar di dunia.

Selain itu, masyarakat adat Dayak yang bermukim di sekitarnya menjaga harmoni dengan hutan, mempertahankan tradisi sekaligus menjadi garda terdepan pelestarian. Akses menuju Sebangau biasanya dimulai dari Palangka Raya. Dari kota ini, perjalanan dilanjutkan ke Dermaga Kereng Bangkirai, pintu masuk utama kawasan. Wisatawan kemudian menyusuri Sungai Sebangau dengan perahu motor selama satu hingga dua jam.

Sepanjang perjalanan, mata disuguhi pemandangan khas: kanal berair hitam hasil pembusukan vegetasi, hutan rawa dengan pohon tinggi menjulang, serta burung liar yang beterbangan. Hutan rawa gambut Sebangau menyajikan lanskap yang unik. Air sungainya berwarna gelap karena kandungan tanin, tetapi tetap jernih dan bersih. Pohon-pohon raksasa seperti ramin, jelutung, dan meranti tumbuh rapat membentuk kanopi yang menaungi lantai hutan.

Akar-akar melintang serta lumut yang menutupi tanah menciptakan suasana alami yang sulit ditemukan di tempat lain. Keistimewaan utama Sebangau adalah keberadaan orangutan liar yang hidup tanpa campur tangan manusia. Melihat langsung mereka berayun di dahan pohon memberikan kesan emosional yang mendalam. Tidak hanya itu, Sebangau juga menjadi habitat owa-owa Kalimantan (Hylobates albibarbis), beruang madu (Helarctos malayanus), macan dahan (Neofelis diardi), dan lebih dari 150 jenis burung, termasuk rangkong dan enggang. Kekayaan ini menegaskan bahwa Sebangau adalah kawasan dengan keanekaragaman hayati luar biasa.

Ada banyak cara menikmati Sebangau. Menyusuri sungai dengan perahu motor menjadi pengalaman utama, terutama bagi pecinta fotografi dan pengamat satwa. Trekking hutan dan canopy walk juga tersedia, memberi kesempatan melihat hutan dari ketinggian. Bagi penggemar bird watching, pagi hari adalah waktu terbaik mengamati burung-burung endemik yang aktif mencari makan.

Sementara itu, program live-in yang diadakan komunitas lokal memungkinkan wisatawan tinggal bersama masyarakat Dayak untuk belajar langsung tentang konservasi, pertanian tradisional, serta kearifan lokal. Suku Dayak Ngaju dan Maanyan yang tinggal di sekitar Sebangau menjaga hubungan erat dengan hutan. Mereka mengandalkan hutan untuk kebutuhan hidup, obat-obatan, hingga ritual spiritual.

Wisatawan dapat menyaksikan upacara adat, seperti Tiwah, yang menjadi bentuk penghormatan kepada leluhur. Selain itu, kerajinan tangan dari rotan serta kuliner khas Dayak seperti kalumpe (sayur daun singkong tumbuk bersantan), juhu umbut rotan, hingga ikan baung bakar dengan bumbu rempah, menjadi pengalaman budaya yang melengkapi petualangan alam.

Pilihan akomodasi di sekitar Sebangau cukup beragam. Homestay yang dikelola warga lokal memberi kesempatan wisatawan merasakan kehidupan masyarakat sekaligus mendukung ekonomi mereka. Untuk pengalaman lebih nyaman, tersedia Sebangau Lodge yang mengusung konsep ramah lingkungan. Selain itu, Pusat Informasi Taman Nasional Sebangau menjadi tempat ideal untuk memperoleh wawasan tentang ekologi dan program konservasi.

Sebelum berkunjung, wisatawan dianjurkan mengenakan pakaian outdoor dan sepatu tahan air, membawa obat anti nyamuk, serta mematuhi adat setempat. Jangan memberi makan satwa liar dan pastikan sampah dibawa kembali. Prinsip sederhana ini akan membantu menjaga kelestarian kawasan agar tetap alami.

Taman Nasional Sebangau adalah simbol keterhubungan manusia dan alam. Keberadaannya penting tidak hanya bagi orangutan, tetapi juga bagi masa depan Kalimantan dan dunia. Wisatawan yang datang secara bertanggung jawab menjadi bagian dari upaya pelestarian.

Menyusuri air hitam yang tenang, mendengar lolongan owa di pagi hari, hingga menatap mata orangutan di atas pohon adalah pengalaman yang sulit digantikan. Sebangau bukan sekadar tujuan wisata, melainkan warisan alam yang harus dijaga bersama. Di tengah ancaman deforestasi, Sebangau hadir sebagai harapan, sebuah simfoni hutan tropis yang menggema dari jantung Borneo.(*/yayan)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan