Dukung Program Nasional Eliminasi TBC, Dinkes Pesbar Gelar Skrining di Seluruh OPD

SKRINING TBC; Petugas Dinkes Pesbar melakukan pemeriksaan TBC kepada Pegawai dilingkungan Pemkab Pesbar. Foto Dok --
PESISIR TENGAH – Dalam rangka mendukung Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang dicanangkan Presiden Republik Indonesia Prabwo Subianto, untuk menurunkan angka kasus Tuberkulosis (TBC) hingga 50 persen dalam lima tahun ke depan, Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) menggelar kegiatan skrining TBC secara serentak di seluruh instansi pemerintahan pada Selasa, 7 Oktober 2025..
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat dengan melibatkan tim khusus penanggulangan TBC dari masing-masing UPTD Puskesmas. Mereka ditugaskan melakukan pemeriksaan langsung ke kantor-kantor instansi pemerintah, baik di tingkat kabupaten maupun kecamatan, termasuk hingga ke tingkat kelurahan dan pekon.
pelaksanaan skrining dimulai pada tanggal 7 Oktober dan akan berlangsung hingga 13 Oktober 2025. Lokasi kegiatan mencakup seluruh perkantoran pemerintah, seperti Kantor Bupati, Sekretariat DPRD Pesbar, Polres Pesbar, seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta kantor camat, lurah, dan peratin di 11 kecamatan.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Pesbar, Septono, SKM., M.M., mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya sistematis pemerintah daerah dalam mendukung Program Nasional Eliminasi TBC Tahun 2030. Menurutnya, langkah preventif seperti skrining sangat penting untuk mendeteksi sedini mungkin kasus TBC, khususnya di lingkungan kerja instansi pemerintah.
“Melalui skrining ini, diharapkan dapat ditemukan kasus-kasus TBC yang mungkin selama ini tidak terdeteksi. Dengan deteksi dini, penanganan dan pengobatan bisa dilakukan lebih cepat dan efektif, sehingga potensi penularan kepada orang lain dapat dicegah,” kata dia.
Dijelaskannya, kegiatan tersbeut juga menjadi sarana edukasi penting untuk meningkatkan kesadaran para aparatur sipil negara (ASN) dan pegawai pemerintah lainnya terhadap bahaya TBC dan pentingnya menjaga kesehatan, terutama dalam lingkungan kerja.
“Kami mengimbau seluruh kepala instansi, mulai dari OPD hingga pemerintahan pekon, untuk memastikan partisipasi aktif seluruh pegawainya dalam kegiatan skrining TBC ini. Keterlibatan aktif semua pihak dianggap sangat penting dalam upaya menurunkan angka kesakitan dan memutus rantai penularan TBC,” jelasnya.
Dipaparkannya, tuberkulosis merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, Indonesia berada di peringkat kedua dengan beban TBC tertinggi di dunia. Oleh karena itu, komitmen pemerintah pusat maupun daerah sangat diperlukan untuk mewujudkan target eliminasi TBC pada tahun 2030.
“Diharapkan dengan adanya skrining TBC di lingkungan instansi pemerintah ini, akan tercipta lingkungan kerja yang lebih sehat, produktif, dan bebas dari risiko penularan penyakit menular seperti TBC. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi contoh nyata peran pemerintah daerah dalam menyukseskan program nasional di bidang kesehatan masyarakat,” pungkasnya. (yogi/*)