berbasis Kearifan Lokal, Tugusari Siap Wujudkan Masyarakat Cerdas-Ekonomis

RAKOR_ Kelurahan Tugusari Kecamatan Sumberjaya menggelar Rakor dalam rangka Wujudkan Masyarakat Cerdas-Ekonomis. Foto dok--

SUMBERJAYA -  Sebagai salah satu dari wilayah yang mendapat kepercayaan menjadi bagian dari program Kabupaten Literasi, Kelurahan Tugusari, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Lampung Barat kini tengah bersiap untuk merealisasikan berbagai gerakan literasi yang bersifat aplikatif dan berdampak langsung pada masyarakat.

Status Kelurahan Tugusari sebagai Kelurahan Literasi secara resmi dikukuhkan oleh Bupati Lampung Barat, H. Parosil Mabsus, bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-34 Kabupaten Lampung Barat tahun 2025. Pengukuhan tersebut dilakukan secara simbolis melalui kegiatan pembagian buku kepada masyarakat, sebagai bentuk komitmen awal dalam membudayakan literasi di tengah kehidupan warga.

Lurah Tugusari, Enna Juwita, S.P., saat dikonfirmasi Radar Lambar, menyampaikan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi kepercayaan yang diberikan oleh pemerintah daerah dalam menjadikan Kelurahan Tugusari sebagai percontohan literasi. Menurutnya, predikat tersebut bukan hanya sebatas nama, namun harus dibarengi dengan aksi nyata dan berkelanjutan.

 

 “Literasi tidak lagi hanya dimaknai sebatas kemampuan membaca dan menulis. Lebih dari itu, literasi adalah kemampuan memahami, mengolah, dan memanfaatkan informasi untuk meningkatkan kualitas hidup, termasuk dalam bidang ekonomi,” jelas Enna.

Sebagai langkah awal, Pemerintah Kelurahan Tugusari telah menyiapkan dua program utama yang akan segera dilaksanakan. Pertama, pelatihan literasi digital dan pemasaran produk bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kedua, pelatihan pengelolaan sampah menjadi kompos sebagai upaya meningkatkan kesadaran lingkungan dan sekaligus mendukung ekonomi sirkular berbasis rumah tangga.

“Kami ingin agar masyarakat tidak hanya paham teori, tapi juga mampu mempraktikkan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, pelaku UMKM bisa lebih mahir memasarkan produk mereka secara daring. Begitu pula dalam pengelolaan sampah, warga bisa memanfaatkannya menjadi produk bernilai ekonomi seperti pupuk kompos,” tambah Enna.

Lebih lanjut, ia berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan budaya belajar sepanjang hayat di tengah masyarakat. Pihak kelurahan juga berencana menjalin kerja sama dengan berbagai pihak seperti perpustakaan daerah, komunitas literasi, perguruan tinggi, serta pelaku usaha untuk mendukung pengembangan program secara menyeluruh dan berkelanjutan. 

“Kelurahan literasi bukan hanya milik pemerintah, tapi milik seluruh elemen masyarakat. Kami sangat mengharapkan dukungan dan sumbangsih dari semua pihak—baik secara moral, pemikiran, maupun sumber daya—agar cita-cita besar menjadikan Tugusari sebagai pusat literasi benar-benar bisa terwujud,” tegasnya.

Dengan ditetapkannya Tugusari sebagai Kelurahan Literasi, maka diharapkan akan lahir masyarakat yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga mandiri dalam ekonomi dan bijak dalam menjaga lingkungannya. Literasi yang dikembangkan tidak hanya menyentuh aspek pendidikan, tetapi juga pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal, seperti pengembangan produk UMKM dan kearifan tradisional.

Langkah awal yang digagas Kelurahan Tugusari dinilai sejalan dengan visi besar Kabupaten Lampung Barat yang terus menggaungkan semangat Kabupaten Literasi di setiap lapisan masyarakat. Apalagi di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks, kemampuan literasi menjadi modal penting dalam menghadapi era digital dan ekonomi kreatif.

Gerakan literasi yang dikembangkan diharapkan tidak hanya menjadi program seremonial, tetapi benar-benar mampu membentuk ekosistem sosial yang kritis, produktif, dan mandiri. Jika hal ini berhasil diterapkan secara konsisten, bukan tidak mungkin Kelurahan Tugusari akan menjadi role model dalam pengembangan literasi di tingkat lokal hingga nasional. (rinto/nopri)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan