India Tawarkan Rp16,5 Miliar untuk Pecahkan Aksara Kuno Lembah Indus

Aksara Kuno Lembah Indus--

RADARLAMBARBACAKORAN.CO – Sebuah tantangan arkeologi terbesar dunia kembali mencuat setelah Pemerintah Negara Bagian Tamil Nadu, India, mengumumkan hadiah fantastis sebesar 1 juta dolar AS—setara sekitar Rp16,57 miliar—bagi siapa pun yang berhasil memecahkan misteri aksara kuno Lembah Indus. Tulisan misterius itu telah membisu selama lebih dari 4.000 tahun, menjadi teka-teki terbesar dalam sejarah peradaban Asia Selatan.

 

Aksara tersebut ditemukan pada segel batu, tembikar, dan artefak kecil, rata-rata hanya terdiri dari lima tanda per baris. Minimnya konteks dan belum ditemukannya artefak dwibahasa—seperti Batu Rosetta—membuat upaya pembacaan masih menemui jalan buntu.

 

Pemerintah Tamil Nadu menegaskan hadiah ini bukan sekadar iming-iming, melainkan bagian dari upaya mendorong riset serius dan terverifikasi. Penilaian akan dilakukan oleh tim ahli arkeologi yang menuntut bukti ilmiah kuat, mencakup konsistensi pembacaan, prediksi tanda hilang, serta kecocokan dengan temuan arkeologis lain.

 

Kajian terbaru menunjukkan kesamaan mencolok antara tanda pada tembikar India Selatan dan skrip Lembah Indus. Sekitar 60 persen bentuk dianggap “cocok” dan 90 persen “paralel”, menandakan adanya kontak budaya kuno lintas wilayah. Namun, kesamaan bentuk belum tentu mengungkap makna atau bahasa di baliknya.

 

Analisis komputasional terhadap ribuan inskripsi juga menemukan pola yang menyerupai sistem tulisan alami—bukan sekadar coretan acak—membuka peluang penerapan machine learning untuk menelusuri struktur linguistiknya.

 

Hingga kini, setiap klaim “pemecahan” skrip selalu kandas karena gagal memenuhi kriteria ilmiah. Para ahli sepakat, solusi yang sah harus bekerja pada ratusan inskripsi, mampu memprediksi tanda hilang, dan terkonfirmasi oleh data eksternal seperti nama tempat atau gelar tokoh.

 

Bagi banyak sejarawan, memahami skrip Lembah Indus berarti membuka tabir peradaban maju yang telah mengenal kota terencana, perdagangan lintas wilayah, dan sistem bobot standar. Jika misteri ini terpecahkan, dunia bisa mendengar kembali “suara” masyarakat kuno yang selama ini hanya berbicara lewat bata, segel, dan manik-manik.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan