Festival Tunas Bahasa Ibu Dorong Pelestarian Bahasa Daerah Lampung

Sekretariat Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Dr Ganjar Harimansyah saat sambutan dalam pembukaan resmi FTBI tingkat Provinsi Lampung 2025 pada Rabu, 22 Oktober 2025. Foto--

RADARLAMBARBACAKORAN.CO – Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tingkat Provinsi Lampung 2025 menjadi momentum penting dalam memperkuat upaya pelestarian bahasa daerah, khususnya Bahasa Lampung yang kini berstatus rentan dengan indeks vitalitas hanya 0,72. Minimnya penggunaan Bahasa Lampung di televisi dan media sosial membuat kekhawatiran akan kepunahan bahasa asli Sai Bumi Ruwa Jurai itu semakin nyata dalam satu dekade mendatang.

Kegiatan FTBI yang berlangsung di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Lampung pada 22—24 Oktober 2025 ini menjadi bentuk nyata sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menjaga eksistensi bahasa dan budaya Lampung.

Festival ini diikuti 120 peserta siswa sekolah dasar dari 15 kabupaten/kota di Provinsi Lampung. Melalui empat cabang lomba — menyanyi lagu daerah, membaca puisi tradisi, mendongeng, dan membaca aksara Lampung — para peserta diajak mengenal lebih dekat nilai-nilai budaya dan kebanggaan berbahasa daerah.

Upaya revitalisasi bahasa daerah menjadi fokus penting agar Bahasa Lampung tetap hidup di tengah arus modernisasi dan dominasi bahasa global. Pelibatan guru utama, siswa, dan masyarakat luas menjadi strategi utama dalam menumbuhkan kembali semangat berbahasa daerah di lingkungan sekolah maupun keluarga.

Pemerintah Provinsi Lampung juga mendukung penuh pelestarian Bahasa Lampung melalui penerbitan surat edaran wajib berbahasa Lampung di sekolah setiap hari Kamis. Program ini diperkuat dengan pembentukan tim pelestarian bahasa daerah serta Peraturan Gubernur untuk memperluas pembiasaan hingga ke jenjang SD dan SMP.

FTBI tidak hanya menjadi ajang perlombaan, tetapi juga wadah pembentukan karakter generasi muda agar lebih mencintai dan bangga terhadap identitas daerahnya. Melalui festival ini, diharapkan lahir tunas-tunas muda yang menjadi duta pelestarian bahasa dan budaya Lampung di masa depan.

Dengan kolaborasi antara Balai Bahasa Provinsi Lampung, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, serta Pemerintah Daerah, pelestarian bahasa daerah bukan sekadar wacana, tetapi menjadi gerakan nyata menjaga warisan leluhur di tengah kemajuan zaman. (rlmg/nopri)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan