Soal Genangan Air Di Pajarbulan, Petugas Sebut Karena Drainase Ditutup

DITUTUPNYA drainase ruas jalan nadional Kekurahan Pajarbulan Kecamatan Waytenong pemicu genangan air saat hujan. Foto Dok --

WAYTENONG — Genangan air yang sering muncul di ruas Jalan Nasional Bukitkemuning–Padangtambak, tepatnya di Kelurahan Pajarbulan, Kecamatan Waytenong, Kabupaten Lampung Barat terus menjadi sorotan. 

Petugas Pemeliharaan Jalan Nasional wikyah itu Arif mengungkapkan, penyebab utama banjir yang kerap terjadi di sekitar Pasar Minggu dan depan Hotel Chandra adalah drainase yang tertutup bahkan dibeton permanen oleh warga.

Menurut Arif, sebagian besar saluran drainase di Pajarbulan kini tertutup plat dek (beton cor) sehingga tidak bisa dibersihkan atau dipelihara sebagaimana mestinya. 

Lebih parah lagi, ada beberapa titik yang drainasenya dibuntu total, menyebabkan air hujan meluap ke badan jalan setiap kali turun hujan deras.

“Drainase yang sudah dicor membuat kami tidak bisa melakukan perawatan. Air akhirnya mencari jalan sendiri dan meluber ke permukaan jalan,” jelas Arif.

Upaya untuk melakukan pembongkaran drainase tertutup, kata Arif, bukan perkara mudah. Sebab akan menemui kendala, karena muncul pro dan kontra di masyarakat. Padahal, saluran drainase yang berada di tepi jalan nasional merupakan aset negara dan seharusnya bebas dari penutupan permanen.

Arif berharap aparat pekon dan kelurahan di wilayah yang drainasenya sudah tertutup dapat membantu memberikan pemahaman kepada masyarakat agar membuka kembali akses drainase tersebut.

Dengan begitu, upaya normalisasi saluran air bisa dilakukan dan genangan air di jalan nasional dapat segera teratasi.

Sebelumnya dua titik genangan air yang kerap mengganggu lalu lintas dan dikeluhkan pengguna jalan maupun sebagian masyarakat terjadi di lokasi Pasar Minggu Kelurahan Fajarbulan dan di depan Hotel Chandra.

Akan tetapi meski kenangan tersebut sudah terjadi berlangsung cukup lama bahkan telah menahun belum terlihat geliat pemerintah untuk melakukan inisiatif perbaikan dan terkesan diabaikan

Aparatur Pekon Puralaksana menyebutkan akibat kondisi itu bukan hanya mengganggu lalu lintas tetapi aktif kita masyarakat yang mana di dua lokasi tersebut banyak berdiri usaha ruko (rinto/nopri)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan