USAHA LELE, BUMDes Amanah Targetkan Raub Laba Rp163 Juta di 2025
BUDIDAYA LELE_ Pemerintah Pekon Kubu Liku Jaya Kecamatan Batuketulismengalokasikan 20 persen Dana Desa untuk program budidaya ikan lele yang dikelola oleh BUMDes Amanah.--
BATUKETULIS – Pemerintah Pekon Kubu Liku Jaya, Kecamatan Batuketulis, Kabupaten Lampung Barat, terus memacu kemandirian ekonomi desa melalui program ketahanan pangan berbasis perikanan. Tahun anggaran 2025 ini, Pekon Kubu Liku Jaya mengalokasikan 20 persen Dana Desa atau senilai Rp162.135.000 untuk program budidaya ikan lele yang dikelola oleh BUMDes Amanah.
Program tersebut menjadi salah satu strategi Pemerintah Pekon dalam memperkuat ketahanan pangan sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat. Seluruh kegiatan dilaksanakan berdasarkan hasil musyawarah khusus ketahanan pangan yang digelar awal tahun lalu.
Pj Peratin Kubu Liku Jaya, Sahril, S.E., menjelaskan bahwa kegiatan budidaya lele dipilih karena memiliki prospek ekonomi yang menjanjikan dan mudah dikembangkan di lingkungan masyarakat.
“Kita ingin program ketahanan pangan ini bukan hanya menjaga ketersediaan pangan, tetapi juga menghasilkan keuntungan yang bisa memperkuat ekonomi pekon dan masyarakat,” ujar Sahril.
Dari total dana Rp162 juta, pengelolaan dilakukan dalam dua tahap, yakni tahap pertama sebesar 60 persen (Rp97.281.000) dan tahap kedua 40 persen (Rp64.854.000). Pada tahap pertama, BUMDes Amanah sudah menjalankan budidaya lele untuk periode pertama selama tiga bulan.
Dana tersebut digunakan antara lain untuk pengadaan kolam bulat D2 dan D3, bibit lele sebanyak 27.500 ekor, pakan ikan tiga periode, biaya pemeliharaan, upah pekerja, serta sewa lahan selama lima tahun.
“Kegiatan sudah berjalan sejak pertengahan tahun ini. Alhamdulillah, masyarakat ikut terlibat dalam pengelolaan karena sistemnya berbasis gotong royong dan transparan,” tambahnya.
Menurut Sahril, dengan harga jual rata-rata Rp22.000 per kilogram, pendapatan per satu periode panen diperkirakan mencapai Rp54.450.000.
Jika dikalkulasikan dalam satu tahun dengan tiga kali masa panen, BUMDes Amanah ditargetkan mampu meraup keuntungan kotor hingga Rp163.350.000.
“Target tersebut realistis karena seluruh proses dilakukan dengan sistem terencana, mulai dari pemeliharaan, pakan, hingga pemasaran. Kita juga akan mengembangkan jaringan penjualan agar hasil panen terserap maksimal,” jelasnya.
Dalam pelaksanaan program, Tim Ahli Pendamping Desa Kabupaten Lampung Barat telah melakukan kunjungan langsung untuk memastikan kegiatan berjalan sesuai aturan dan prinsip akuntabilitas Dana Desa.
“Pendamping desa sudah turun langsung memantau kegiatan. Semua sesuai dengan ketentuan dan hasilnya mulai terlihat. Semoga bisa menjadi contoh bagi pekon lain,” pungkas Sahril.
Selain memperkuat ketahanan pangan dan sumber pendapatan pekon, usaha budidaya lele ini juga diharapkan mendorong partisipasi masyarakat untuk mengembangkan usaha produktif lain di sektor perikanan dan pangan lokal.(edi/lusiana)