Lima Buah Tangan Paling Ikonik dari Sulawesi Selatan

Baje Enrekang camilan manis khas Sulawesi Selatan. Foto ; Net.--

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Sulawesi Selatan selama ini dikenal sebagai salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki kekayaan budaya, sejarah, dan kuliner yang sulit dipisahkan dari kehidupan masyarakatnya. Bagi wisatawan, kunjungan ke provinsi ini tidak hanya menghadirkan pengalaman melancong, tetapi juga kesempatan membawa pulang aneka buah tangan yang mencerminkan identitas kuliner setempat.

Ragam oleh-oleh yang tersedia di berbagai daerah, mulai dari Makassar hingga Enrekang dan Parepare, menunjukkan betapa kuatnya tradisi gastronomi masyarakat Sulsel dalam menghadirkan produk yang lezat, unik, serta memiliki nilai budaya.

Ketika berkeliling pusat oleh-oleh atau pasar tradisional, wisatawan akan menemukan deretan makanan khas yang tampil dengan kemasan beragam, mulai dari bentuk tradisional hingga modern. Banyak dari produk ini tidak hanya terkenal di daerah asalnya, melainkan juga telah menembus pasar nasional bahkan internasional.

Hal ini tidak terlepas dari upaya para pelaku usaha lokal yang terus mempertahankan cita rasa asli sekaligus menyesuaikan penyajian dengan kebutuhan wisatawan masa kini. Dari sekian banyak pilihan, lima jenis oleh-oleh berikut tercatat sebagai yang paling sering diburu karena memiliki rasa khas, daya simpan baik, dan nilai historis yang melekat dalam proses pembuatannya.

Salah satu buah tangan yang hampir selalu masuk daftar belanja wisatawan adalah baje, kudapan manis khas Kabupaten Enrekang. Makanan ini dibuat dari beras ketan yang dimasak bersama gula merah dan santan hingga membentuk tekstur padat dan aroma karamel yang kuat.

Tanpa menggunakan bahan pengawet, baje tetap dapat bertahan lama karena proses pemasakan yang cukup panjang dan teknik tradisional yang diwariskan turun-temurun. Harga jualnya yang relatif terjangkau membuat baje digemari berbagai kalangan, khususnya bagi wisatawan yang mencari oleh-oleh sederhana namun sarat autentisitas daerah.

Selain baje, Enrekang juga dikenal sebagai daerah penghasil Kopi Kalosi, salah satu varietas arabika lokal yang mendapat apresiasi tinggi dari para penikmat kopi. Kopi yang tumbuh di dataran tinggi Kalosi ini memiliki karakter aroma bunga dan cita rasa yang lembut namun berlapis, sehingga meninggalkan kesan mendalam bagi siapa pun yang mencicipinya.

Dengan status indikasi geografis yang telah disahkan pemerintah, Kopi Kalosi memiliki posisi tersendiri dalam peta perkopian nasional. Wisatawan biasanya memilih membawa pulang kopi ini dalam bentuk bubuk atau biji sangrai, yang dijual dalam berbagai ukuran kemasan.

Dari wilayah Enrekang dan Luwu, wisatawan dapat menemukan dange, panganan tradisional yang dibuat dari kelapa parut dan tepung ketan. Adonan sederhana ini kemudian dicetak dan dibakar di atas arang hingga menghasilkan tekstur luar yang renyah dengan bagian dalam yang sedikit lembut.

Rasa gurih yang berpadu dengan sentuhan manis menjadikan dange sangat cocok disajikan bersama kopi hitam, kombinasi yang menjadi tradisi masyarakat lokal. Tahan lama dan tidak memerlukan penyimpanan khusus, dange kerap menjadi pilihan bagi wisatawan yang ingin membawa pulang camilan khas yang mencerminkan kehidupan masyarakat pedesaan Sulawesi Selatan.

Sementara itu, kuliner khas Bugis-Makassar menghadirkan barongko, sajian lembut berbahan dasar pisang raja yang dicampur telur serta santan, kemudian dikukus dalam balutan daun pisang. Barongko pada awalnya merupakan hidangan yang disajikan dalam berbagai acara adat, namun kini telah menjadi kuliner populer yang mudah ditemukan di sejumlah toko oleh-oleh.

Meski merupakan jajanan tradisional, barongko telah mengalami inovasi pengemasan, termasuk versi beku yang dirancang agar lebih tahan lama dan cocok dibawa wisatawan dalam perjalanan jauh. Inovasi ini membuat barongko semakin mudah dinikmati tanpa mengurangi keaslian rasanya.

Bagi pengunjung yang menginginkan oleh-oleh bercita rasa gurih, abon ikan tuna dari Parepare menjadi pilihan yang tak kalah menarik. Abon ini dibuat dari daging ikan tuna yang dimasak bersama bumbu rempah hingga menghasilkan cita rasa pedas gurih yang khas. Selain dapat bertahan lama, abon tuna juga tersedia dalam kemasan kedap udara sehingga praktis dibawa pulang.

Produk ini sebagian besar dihasilkan oleh para pelaku UMKM lokal yang terus menjaga kualitas bahan dan proses produksi, sehingga banyak dipesan oleh perantau Sulawesi Selatan di berbagai daerah sebagai pelepas rindu akan cita rasa kampung halaman.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan