Bangun Respons Darurat Lebih Cepat, Dinkes Lambar Berikan Pelatihan CPR di Masyarakat

Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Barat melalui PSC 119 Ambulance Hebat terus memperluas edukasi keselamatan publik dengan memberikan sosialisasi Bantuan Hidup Dasar (BHD) bagi masyarakat--

BALIKBUKIT - Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Barat melalui PSC 119 Ambulance Hebat terus memperluas edukasi keselamatan publik dengan memberikan sosialisasi Bantuan Hidup Dasar (BHD) bagi masyarakat. Kali ini, pelatihan diberikan kepada petugas Kebun Raya Liwa (KRL) serta siswa SMPN Sekuting Terpadu dalam kegiatan yang berlangsung pekan lalu.

Pelatihan yang diberikan meliputi teknik dasar pertolongan pertama pada kondisi henti napas dan henti jantung, mulai dari Resusitasi Jantung Paru (RJP/CPR), penanganan korban tersedak, hingga prosedur awal menghadapi situasi gawat darurat yang kerap terjadi di ruang publik.

Kepala Dinas Kesehatan Lampung Barat, dr. Widyatmoko Kurniawan, S.PB, menjelaskan bahwa kemampuan BHD merupakan keterampilan mendasar yang seharusnya dimiliki siapa pun, bukan hanya tenaga medis. “Kondisi henti napas dan henti jantung dapat terjadi di mana saja, termasuk di lingkungan kerja, sekolah, bahkan keluarga. Kecepatan dan ketepatan pertolongan pertama sangat menentukan peluang hidup korban sebelum tenaga medis tiba,” ujar Widyatmoko.

Menurutnya, petugas Kebun Raya Liwa termasuk kelompok masyarakat yang sangat perlu dibekali keterampilan BHD karena mereka bekerja di ruang publik dengan intensitas interaksi tinggi dan potensi risiko insiden medis yang tidak terduga.

“Kami ingin memastikan masyarakat Lampung Barat semakin siaga. BHD adalah pengetahuan dasar yang bisa menyelamatkan nyawa. Ketika masyarakat sigap, tingkat keselamatan meningkat, dan angka kematian akibat kegawatdaruratan bisa ditekan,” tambahnya.

Pelatihan berjalan interaktif, dipandu instruktur PSC 119 Ambulance Hebat yang menunjukkan langkah-langkah CPR menggunakan manekin, teknik menolong korban tersedak, hingga cara memanggil bantuan yang benar. Para peserta terlihat antusias mencoba langsung simulasi yang diberikan.

Dinas Kesehatan Lampung Barat memastikan program edukasi BHD akan terus digelar secara berkelanjutan di berbagai wilayah, dengan sasaran petugas publik, lembaga pendidikan, dan komunitas masyarakat.

“Akan terus kami perluas. Tahun ini target kami lebih banyak sekolah, fasilitas publik, dan kelompok masyarakat. Semakin banyak orang tahu BHD, semakin banyak nyawa yang bisa diselamatkan,” tandasnya. (edi/lusiana)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan