55 Kambing Jadi Aset Baru untuk Perkuat Ketahanan Pangan
PENGGEMUKAN KAMBING_ Melalui BUMDes Maju Sejahtera, Pekon Bakhu melalui usaha penggemukan kambing dalam program ketahanan pangan tahun 2025--
BATUKETULIS - Pemerintah Pekon Bakhu, Kecamatan Batu Ketulis, mulai bergerak lebih progresif dalam memanfaatkan Dana Desa Tahun Anggaran 2025. Tidak hanya membangun infrastruktur, tahun ini mereka mendorong lahirnya unit usaha produktif yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Maju Sejahtera melalui program penggemukan 55 ekor kambing.
Program ini menjadi salah satu fokus utama Pekon Bakhu sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan, membuka sumber pendapatan baru, serta mendorong tumbuhnya ekonomi masyarakat berbasis peternakan.
Pj. Peratin Bakhu, Elidon, mengatakan bahwa arah pembangunan desa saat ini tidak boleh lagi hanya bergantung pada infrastruktur, melainkan harus masuk ke sektor-sektor yang menghadirkan manfaat jangka panjang.
“Program penggemukan kambing ini kami rancang sebagai usaha berkelanjutan. Tidak hanya mendukung ketahanan pangan, tetapi juga disiapkan menjadi sumber pemasukan bumdes dan pekon. Selain itu, warga yang terlibat dalam pemeliharaan juga akan merasakan dampak ekonominya,” ujar Elidon.
Elidon menjelaskan bahwa usaha penggemukan kambing dipilih berdasarkan potensi wilayah Bakhu yang masih memiliki ketersediaan pakan alami, kearifan lokal peternakan, serta permintaan pasar yang stabil.
Menurutnya, skema usaha akan dilakukan secara terpadu: mulai dari pemeliharaan harian, penguatan kandang, suplai pakan, hingga sistem rotasi panen agar usaha tetap berjalan sepanjang tahun.
“Kami ingin Dana Desa tidak habis begitu saja, tetapi berputar dan menghasilkan. Kambing adalah komoditas yang pas, karena cepat berkembang dan memiliki nilai ekonomi tinggi,” ungkapnya.
Melalui Bumdes Maju Sejahtera, Pekon Bakhu juga menyiapkan model pemberdayaan warga dalam bentuk pelatihan dasar pemeliharaan, pengolahan pakan alternatif, dan pengendalian penyakit pada ternak. Harapannya, masyarakat dapat ikut terlibat tidak hanya sebagai pekerja, tetapi sebagai pelaku usaha lokal.
“Kita tidak hanya memelihara ternak. Kita membangun ekosistem ekonomi desa yang berbasis partisipasi masyarakat. Jika ekosistemnya kuat, maka ke depan bukan tidak mungkin Bakhu menjadi sentra kambing untuk wilayah Batu Ketulis,” tambah Elidon.
Sebagaimana ketentuan pemerintah pusat, 20 persen Dana Desa harus diarahkan untuk ketahanan pangan. Pekon Bakhu memilih memaksimalkan ketentuan itu dengan langkah konkret, bukan sekadar formalitas.
“Kambing ini nanti tidak hanya menjadi stok pangan, tetapi juga aset ekonomi pekon. Jadi manfaatnya berlipat,” kata Elidon.
Elidon menegaskan bahwa tahun ini mereka ingin memperkuat posisi Pekon Bakhu sebagai pekon yang serius menggarap ketahanan pangan.“Infrastruktur adalah kebutuhan, tetapi ketahanan ekonomi adalah masa depan. Program kambing ini adalah langkah awal menuju kemandirian pekon,” tutup Elidon. (edi/lusiana)