SELEKSI JPTP, 28 ASN Masuki Tahap Wawancara
Ilustrasi JPTP--
BALIKBUKIT – Tahapan seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) di Kabupaten Lampung Barat terus bergulir. Setelah melalui seleksi administrasi dan penilaian rekam jejak, kini peserta memasuki salah satu fase penentu penulisan makalah dan wawancara kompetensi.
Sebanyak 28 Aparatur Sipil Negara (ASN) dari berbagai perangkat daerah akan mengikuti sesi wawancara yang dijadwalkan berlangsung Kamis–Sabtu (27–29/11) di Hotel Horison, Bandarlampung.
“Kami berharap seluruh peserta hadir tepat waktu dan mengikuti proses dengan sebaik-baiknya,” ujar Ketua Panitia Seleksi (Pansel) JPTP Lampung Barat, Drs. Nukman, M.M, Rabu (26/11)
Dikatakannya, wawancara mendalam terhadap para peserta akan dilakukan oleh tim pansel yang terdiri dari Ketua Pansel Nukman, Muhamad Abadi dari unsur profesional, Lukmansyah selaku Widyaiswara Bandarlampung, dan Budiono, akademisi dari Universitas Lampung (Unila).
Menurut Nukman, 28 peserta yang melaju ke tahap ini adalah ASN yang dinyatakan lolos verifikasi administrasi dan penilaian rekam jejak, yang hasilnya telah diumumkan melalui laman resmi Pemkab Lampung Barat.
“Seluruh berkas diverifikasi secara teliti. Mereka yang lulus adalah peserta yang memenuhi standar kelayakan administrasi serta rekam jejak jabatan,” tegasnya.
Lanjut dia, seleksi terbuka tahun ini dibuka untuk mengisi tujuh kursi jabatan strategis, yaitu Inspektur, Kepala Dinas Sosial, Kepala DPUPR, Kepala Dinas Perhubungan, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD).
Nukman menegaskan, hasil wawancara dan penulisan makalah menjadi penentu utama bagi peserta untuk melangkah ke tahapan akhir seleksi. “Seleksi ini adalah wujud komitmen Pemkab Lampung Barat dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, dan akuntabel,” ujarnya.
Ia berharap pejabat yang nantinya terpilih benar-benar memiliki kompetensi sesuai kebutuhan organisasi perangkat daerah, sekaligus mampu meningkatkan kualitas pelayanan publik di Lampung Barat. (lusiana)