Hingga Batas Waktu yang Tak Ditentukan, Proses Pencairan Harimau 'Pemangsa Manusia' Dilanjut
11032024--
BALIKBUKIT - Pencarian harimau sumatera yang telah memangsa dua orang warga Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS) Kabupaten Lampung Barat terus dilanjutkan.
Dilanjutkannya pencarian ini tentunya merupakan satu keputusan baru, mengingat pada musyawarah pertama kali untuk pembentukan tim, upaya pencarian harimau sumatera dilakukan 22 Februari hingga 7 Maret 2024.
"Semua peralatan sudah disiapkan untuk penangkapan harimau yang telah memakan korban jiwa tersebut. Seperti jebakan yang telah terpasang dan umpan yang sudah di sediakan di sekitar keberadaan hewan itu," ungkap salah seorang anggota tim, kepada wartawan koran ini.
"Namun benar-benar sepertinya hewan ini bakal tahu mau di tangkap. Tetapi untuk pencarian tetap di lanjut sampai batas waktu yang tidak di tentukan. Karena hewannya belum tertangkap, jadi kami berharap kepada semua pihak untuk tetap berhati-hati dalam menjalankan kegiatan sementara sesuai dengan intruksi awal," sambungnya.
Sebelumnya, Tim Penanganan Interaksi Negatif Satwa Liar dengan Manusia, di Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS) dan Suoh Kabupaten Lampung Barat, terus memantau keberadaan harimau sumatera dalam upaya evakuasi terhadap satwa yang telah memangsa dua orang warga Kecamatan Suoh dan BNS bulan lalu.
“Tim kami di lapangan terus melakukan pemantauan, pencarian jejak dan juga memonitoring terhadap kandang jebak yang dipasang di lokasi yang dilihat dari jejak yang ditemukan adalah harimau yang bulan lalu telah menerkam dua orang warga hingga meninggal,” ungkap Koordinator Tim Penanganan Interaksi Negatif Satwa Liar dengan Manusia Kapten Inf Suroto.
Menurut dia, tim gabungan masih terus melakukan upaya evakuasi terhadap harimau sumatera yang telah memangsa manusia di Kecamatan Suoh dan BNS. “Kami terus berupyakan untuk mengevakuasi harimau sumatera khususnya yang telah memangsa manusia, tim kami hingga hari ini terus melakukan berbagai upaya di lapangan,” kata dia seraya menambahkan tim dimaksud terdiri dari Balai Besar TNBBS, TNI, Polri, BKSDA, WCS, serta support dari Dirjen Gakkum Wilayah Sumatera kini memfokuskan untuk melakukan evakuasi terhadap harimau yang telah memangsa manusia beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, Suroto menyampaikan bahwa telah dilakukan identifikasi oleh tim terhadap jejak-jejak yang ditemukan dan difokuskan saat ini adalah menangkap harimau yang telah memangsa manusia, meskipun sebenarnya untuk jejak banyak ditemukan.
Saat ini, kata dia, kandang jebak yang terpasang sebanyak emoat unit, lokasi pemasangan difokuskan pada lokasi yang menjadi titik ditemukannya salah seorang warga yang meninggal usai diterkam harimau. “Kandang jebak terpasang di daerah Talang Rejo. Lokasi tersebut, dipilih untuk dilakukan pemasangan kandang jebak, mengingat tim telah menemukan tanda-tanda berupa jejak kaki harimau yang berdasarkan hasil identifikasi merupakan harimau yang telah menerkam seorang warga hingga meninggal," kata dia.
Untuk diketahui, Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang merupakan satwa endemik yang mendiami TNBBS kembali menerkam warga. Terakhir Sahri bin Saprak (28) warga Pekon Bumi Hantatai Kecamatan BNS menjadi korban ditemukan meninggal dengan kondisi mengenaskan.
Korban diterkam harimau saat melakukan aktifitas di kebun, sekitar menjelang dzuhur pada Rabu 21 Februari 2024, dan baru ditemukan sekitar pukul 02.00 WIB dini hari pada Kamis 22 Februari 2024.
Sebelumnya, Gunarso (47) warga Pemangku Sumber Agung II, Pekon Sumber Agung, Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat ditemukan tak bernyawa dengan kondisi mengenaskan, pada Kamis malam 9 Februari 2024. Diduga kuat meninggal usai diterkam harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae). Usai ditemukan korban langsung dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) setempat. (*)