Produksi Sampah Capai 15 Ton/Hari

--

BALIKBUKIT - Pemerintah Kabupaten Lampung Barat melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mencatat produksi sampah di Lampung Barat sebanyak 15 ton perhari. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan menjadi kendala di lapangan.

Kepala DLH Lampung Barat Muhammad  Henry Faisal, S.H, M.H., melalui Kabid Kebersihan Ardiyansah Fikri mengatakan bahwa ada beberapa wilayah di kabupaten setempat yang menjadi lokasi paling rawan dijadikan tempat pembuangan sampah ilegal.

Seperti di Kecamatan Balik Bukit misalnya terdapat beberapa titik seperti di Pekon Sedampah, Sebarus, Seranggas dan dibeberapa titik lainnya, kemudian Kecamatan Batu Brak di perbatasan Pekon Canggu-Kotabesi dan Kecamatan Belalau di Pekon Kenali, serta di sejumlah titik jalan provinsi.

Saat ini kata Fikri, Dinas Lingkungan Hidup memiliki armada pengangkut sampah yang terdiri dari dump truck sebanyak, amrol dan bentor, seluruh armada tersebut masih aktif beroperasi mengangkut sampah yang ada di Kecamatan Balikbukit.

Sebab untuk permasalahan sampah yang ada di 14 kecamatan lainnya pada dasarnya menjadi tanggung jawab dari Pemerintah Kecamatan hingga Pekon, namun apabila diperlukan Dinas Lingkungan Hidup siap membantu permasalahan sampah yang ada di masing-masing kecamatan.

“Untuk armada pengangkut sampah sebenarnya masih kurang karena idealnya masing-masing Kecamatan setidaknya memiliki 1 unit armada pengangkut sampah jenis dump truck untuk mengcover wilayah masing-masing,” kata Fikri.

Pihaknya pun setiap tahun nya selalu mengajukan penambahan armada pengangkut sampah namun karena keterbatasan anggaran usulan tersebut belum bisa direalisasikan, sehingga saat ini Pemkab Lambar hanya bisa memaksimalkan jumlah armada yang ada.

Sedangkan untuk tenaga kebersihan, Fikri mengatakan saat ini ada sebanyak 129 orang yang terdiri dari supir truk, supir bentor, petugas sapu, dan pengangkut sampah ke dump truk. Jumlah tenaga kebersihan tersebut terbilang cukup untuk mengcover wilayah Kecamatan Balik Bukit.

Produksi sampah yang mencapai 15 ton perhari memang menjadi persoalan serius, tetapi kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan masih sangat minim sehingga produksi sampah di Bumi Beguai Jejama Sai Betik terus bertambah.

DLH Lambar bahkan sudah rutin melakukan sosialisasi namun hal tersebut tidak terlalu memberikan pengaruh yang signifikan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.

“Bahkan setiap tahunnya kita selalu rutin berkirim surat ke kecamatan untuk di sampaikan ke tingkat pekon agar sampah rumah tangga itu bisa di kelola dan tidak di buang sembarangan sehingga diperlukan kesadaran dari diri sendiri dulu untuk memulai pola hidup yang bersih dan sehat,” kata Fikri

Pihaknya pun tahun ini telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp1,8 miliar untuk menangani persoalan sampah yang ada di Kabupaten Konservasi itu, anggaran tersebut di alokasikan untuk gaji tenaga kebersihan serta biaya operasional dan administrasi lainnya. (nopri/lusiana) 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan