Pemkab Pesisir Barat Gelar Safari Ramadhan di Kecamatan Pesisir Utara

SAFARI : Pemkab Pesbar melaksa Safari Ramadan di Kecamatan pesisir Utara. Foto Dok --

PESISIR TENGAH – Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), melanjutkan kegiatan safari Ramadhan 1445 Hijriyah tahun 2024, bertempat di Masjid Baiturrohim Pekon Negeri Ratu, Kecamatan Pesisir Utara,  Senin 25 Maret 2024 sore kemarin.

Hadir dalam kesempatan itu, Bupati-Wakil Bupati pesbar Dr. Drs. Agus Istiqlal, S.H, M.H.,-Ahamd Zulqoini Syarif, S.H., Pj. Sekda Pesbar, Drs. Jon Edwar, M. Pd., Ketua I TP-PKK Pesbar, Yulnawati Zulqoini, Ketua Dharmawanitan Persatuan Pesbar, L. Liastuti., penceramah Ustad Yamin Majdi, para Kepala OPD, Camat dan Peratin se-Kecamatan Pesisir Utara, serta masyarakat Pekon Negeri Ratu.

Dalam kesempatan itu, Agus Istiqlal., mengatakan bulan Suci Ramadhan merupakan bulan pendidikan yang bertujuan untuk mencerdaskan spritual masyarakat sebagai ummat Islam.

“ Sehingga mampu memberikan makna ibadah terhadap setiap perilaku dan kegiatan melalui langkah-langkah dan pemikiran yang bersifat fitrah, menuju manusia yang seutuhnya dan memiliki pola pemikiran tauhid, serta berprinsip hanya karena Allah SWT,” kata dia.

Dijelaskannya, manusia yang memiliki kecerdasan spritual akan memiliki kesadaran diri, mengetahui apa yang menjadi nilai dalam hidupnya, apa yang dia percayai, dan apa yang memotivasinya.

“ Dengan begitu mampu mengatasi masalah yang dihadapinya dengan solusi cemerlang sesuai prinsip dan keyakinan yang dipegangnya serta menghargai keberagaman dan menolak untuk melakukan kekerasan pada orang lain,” jelasnya.

Ditambahkannya, melalui momen bulan ramadhan dianjurkan untuk selalu peduli terhadap keadaan kehidupan keluarga, tetangga, dan masyarakat yang berada disekeliling.

“ Kepedulian sosial merupakan salah satu aspek dari ajaran Islam yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW kepada ummatnya, yang pada intinya bahwa setiap individu memiliki tanggungjawab mendorong lahirnya kepedulian dalam ruang lingkup yang luas baik dalam keluarga, tetangga dan masyarakat,” terangnya.

Ditambahkannya, kebiasaan berbagi dan berempati akan melahirkan sikap saling kenal mengenal, menjalin keakraban, tolong menolong, saling membantu dan memudahkan untuk mendeteksi jika keluarga dan tetangga kesusahan dan kesedihan.

“ Dengan demikian akan terbentuk ruang lingkup kepedulian sosial yang senantiasa menjunjung tinggi ukhuwah yang utuh tanpa ada sekat suku, bangsa, dan agama,” pungkasnya. *

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan