Puluhan Rumah Terendam, 2 Lainnya Rusak Terkena Longsor
BANJIR: Selain sempat merendam permukiman di Pekon Tembelang Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS), Kabupaten Lampung Barat, banjir juga merendam permukiman warga Pekon Bumi Hantatai, dengan ketinggian banjir mencapai 1 meter, pada Senin sore 22 April 2024. --
BALIKBUKIT - Selain sempat merendam permukiman di Pekon Tembelang Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS), Kabupaten Lampung Barat, banjir juga merendam permukiman warga Pekon Bumi Hantatai, dengan ketinggian banjir mencapai 1 meter, pada Senin sore 22 April 2024.
Camat BNS Mandala Harto, S.I.P., memastikan bahwa banjir di Pekon Bumi Hantatai yang sempat merendam puluhan rumah warga setempat telah surut. Korban jiwa juga dinyatakan nihil akibat banjir yang menjadi musibah yang hampir terjadi setiap tahun tersebut.
”Musibah banjir di Pekon Bumi Hantatai itu disebabkan luapan sungai Way Bulok dan Way peninjauan di Pemangku Muara, ketinggian air rata-rata 0,5 sampai dengan 1 meter, ada puluhan rumah terendam banjir, namun hari ini banjir sudah dipastikan surut, Alhamdulillah tidak ada laporan korban jiwa," ungkap Mandala Harto.
Kendati begitu, kata dia, masyarakat yang menjadi korban banjir harus direpotkan dengan pembersihan lumpur yang terbawa oleh banjir baik di dalam rumah maupun dihalaman.
”Tentu usai banjir terjadi masyarakat melakukan bersih-bersih, karena banjir membawa material lumpur yang masuk ke dalam rumah dam juga di halaman rumah," kata dia menambahkan.
Sehari sebelumnya, lanjut Mandala, terjadi musibah banjir akibat luapan Way Melebui Pekon Tembelang akibat intensitas hujan yg tinggi. Air meluap melalui Jl. Propinsi dan memasuki pemukiman warga.
Puluhan rumah juga dilaporkan terdampak, selain itu fasilitas umum seperti jalan umum juga terendam, air datang secara tiba-tiba, tetapi Alhamdulillah masyarakat bisa mengamankan diri ke tempat yang aman," ujarnya.
Selanjutnya pada hari yang sama, sambung Mandala, terjadi bencana longsor di Pemangku Sidomukti Pekon Bandar Agung yang mengakibatkan kerusakan dinding jebol pada rumah warga.
”Berdasarkan hasil pendataan kami rumah milik Gianto, dinding jebol dekitar empat meter material longsor masuk kedalam rumah. Kemudian rumah milik Rasman dinding tembok retak tiga meter. Semua material longsor mengelilingi dua rumah tersebut dan telah dimulai dilakukan gotong-royong masyarakat," sebutnya.
Denhan intensitas hujan yang cukup tinggi belakangan ini, kata dia, maka pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada. Utamanya masyarakat yang bermukim di sekitar tebing, dan sungai.
”Beberapa wilayah di Kecamatan BNS ini rawan longsor dan banjir, karena itu saya mengimbau masyarakat untuk lebih waspada menyikapi tingginya intensitas hujan belakangan ini," tendasnya. *