Lampung Masuk Musim Lembab, BMKG Belum Ubah Status El Nino
1011--
BALIKBUKIT - Meskipun sebagian besar wilayah Kabupaten Lampung Barat beberapa pekan terakhir dilanda hujan yang cukup deras, namun hingga kini status El Nino masih berlaku mengingat belum adanya perubahan dari Badan Meteorology Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BMKG) Lampung Barat Padang Prio Utomo, S.H., mengatakan, berdasarkan iklim Lampung Barat mengarah ke musim penghujan namun belum sepenuhnya dikatakan hujan penuh dikatakanlah peralihan hujan.
”Intensitas hujan saat ini sifatnya sedang, terkait itu bukan berarti El Nino sudah dicabut ya. Perkiraan dari BMKG bahwa wilayah Lampung sudah memasuki musim lembab, yakni panas disertai hujan. Wilayah Lampung Barat inikan sifatnya moderat ya, jadi curah hujan nya juga sudah mulai ya hujan ya mengarah ya apalagi menjelang sampai bulan Desember sudah mulai ke arah sana,” sebutnya,” ujarnya.
Artinya, samung dia, El Nino sendiri belum dicabut, tetapi untuk wilayah Lampung Barat berdasarkan peta tingkat mudah terbakar untuk di lapisan atasnya itu sudah low (aman) karena sudah mengarah ke musim basah.
”Lapisan tanah yang ada di kabupaten Lampung Barat dapat dikategorikan aman. Karena sebelum-sebelumnya itu dampak kebakaran lahan itu disebabkan oleh pengaruh manusia nya karena untuk meminimalisir dana untuk pembukaan lahan,” jelasnya.
Terusnya, wilayah Lampung Barat merupakan wilayah yang memiliki iklim moderat yang artinya sudah ada curah hujan walaupun tidak merata.
”Walaupun secara umum kita setingkat kabupaten-kabupaten lain yang ada di Provinsi Lampung yang lebih cenderung katakanlah kemarau tapi kita masih diselingi hujan, bahkan hingga saat ini sudah dapat dikatakan tidak berpotensi kebakaran lagi,” kata dia.
”Kami mengimbau kepada masyarakat Lampung Barat agar lebih berhati-hati agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan sebab perubahan iklim ini dapat berdampak pada kesehatan. Karena antisipasi hal tersebut juga untuk menghidupkan dari dampak itu sendiri sehingga masyarakat harus memiliki persiapan lebih matang,” tutupnya. (nopri/lusiana)