Kasus Stunting di Lampung Barat Turun 40,87 Persen

Ilustrasi Stunting--

BALIKBUKIT - Angka kasus balita stunting di Kabupaten Lampung Barat terus mengalami penurunan dan ini menandakan bahwa upaya pemerintah daerah untuk menekan angka stunting di kabupaten setempat membuahkan hasil. 

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Agustanto Basmar, S.P, M.Si mengungkapkan, sesuai dengan data balita stunting pengukuran Elektonik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) pada bulan Agustus 2022 jumlah balita stunting di Kabupaten Lampung Barat tercatat 1.213 orang, kemudian terjadi penurunan pada Oktober 2023 menjadi 588 orang dan turun kembali menjadi 330 orang pada Februari 2024.

“Sesuai dengan data e-PPBGM pada bulan Februari 2024, jumlah balita stunting di Kabupaten Lampung Barat turun menjadi 330 orang atau 40,87 persen,” kata Agustanto, Senin 13 Mei 2024.

Menurut Agustanto, kasus balita stunting terus mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah. Bahkan dalam rangka upaya penurunan angka stunting, pemerintah daerah bersama pemerintah pekon mengalokasikan dana untuk menekan angka stunting. 

Menurut dia, pemerintah melalui tim penanganan stunting terus melakukan berbagai upaya dalam menurunkan angka stunting. Berbagai program kegiatan mulai dari rembuk stunting pekon sampai kabupaten, pemutakhiran data sampai dengan intervensi terhadap gizi sensitif dan gizi spesifik.

"Pemerintah daerah terus berkomitmen untuk menurunkan angka stunting dan kita berharap kedepan angka stunting semakin turun seiring dengan tumbuhnya kesadaran dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat,” tandasnya.

Sekadar diketahui, pada tahun 2020 jumlah kasus stunting di Kabupaten Lampung Barat sebanyak 2.611 kasus, tahun 2021 sebanyak 1.437 kasus, kemudian di tahun 2022 berkurang menjadi 1.213 kasus, serta hingga Oktober tahun 2023 sebanyak 588 kasus. *

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan