Bahas Masalah Kesehatan, diantaranya DBD Puskesmas Buaynyerupa Gelar Lokmin Lintas Sektoral
Ilustrasi DBD--
SUKAU - Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 43 Tahun 2019 Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama di kecamatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat di luar gedung dan upaya kesehatan perorangan (dalam gedung) dengan mengutamakan upaya promotif, preventif, curatif, dan rehabilitatib.
Dalam fungsi manajemen Puskesmas memiliki kegiatan, perencanaan (P1), pelaksanaan dan pengendalian(P2), pengawasan dan pertanggung jawaban (P3). Sehingga dalam fungsi manajemen Puskesmas setiap triwulan melaksanakan kegiatan lokakarya mini (Lokmin) lintas sektoral seperti yang digelar UPT Puskesmas Buaynyerupa bersama unsur lintas sektoral Kecamatan Sukau di aula puskesmas setempat.
Lokmin tersebut dihadiri Kepala Kepala UPT Puskesmas Buaynyerupa Metty Sylviani, serta sejumlah unsur pimpinan kecamatan, lembaga pendidikan, KUA, bidan desa, beserta jajaran aparat pekon.
Kepala UPT Puskesmas Buaynyerupa Metty Sylviani, mengatakan lokakarya mini lintas sektoral menjadi agenda rutin yang dilaksanakan puskesmas guna menggalang kerjasama tim baik lintas program maupun lintas sektoral dalam mengoptimalkan program kesehatan di wilayah kerjanya.
“Sehingga Lokmin lintas sektoral ini menjadi wadah untuk membahas berbagai masalah kesehatan sehingga dapat tergalang kerjasama untuk mengatasi berbagai persoalan kesehatan yang ada,”harapnya.
Sejumlah program yang dibahas itu, terusnya, meliputi upaya kesehatan masyarakat (UKM), Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), pelayanan kesehatan di puskesmas, sarana prasarana, serta menggalang dukungan lintas sektoral dalam mengatasi masalah kesehatan seperti demam berdarah dengue (DBD) yang masih menjadi fokus untuk mencegah serta menanggulanginya
“Terkait wabah DBD di Kecamatan Sukau upaya pencegahan dan penanggulangan terus kita lakukan mulai seperti fogging yang belum lama ini kami laksanakan di Pekon Tanjungraya,” jelasnya
Selain fogging, sejumlah langkah penanggulangan juga dilakukan seperti melakukan Penyelidikan Epidemiologi di rumah penderita DBD hingga melalukukan pemberantasan sarang nyamuk yang dilaksanakan di setiap pekon.
Pihaknya berharap sejumlah upaya yang dilakukan dapat mencegah serta menanggulangi penyebaran penyakit DBD agar tidak meluas. Selain itu, agar terhindar dari berbagai macam penyakit, masyarakat juga diminta menerapkan pola hidup bersih dan sehat, dimulai dari tempat tinggalnya hingga lingkungan sekitar dengan menerapkan 3 M, yakni menguras, menutup dan menyingkirkan objek-objek yang mendukung siklus hidup nyamuk.
“Lingkungan harus bersih dan sehat agar terhindar dari penyakit, seperti DBD dan penyakit lainnya karena kita dari puskesmas dan Dinas Kesehatan tidak bisa memberantas DBD ini tanpa adanya partisipasi atau daya dukung dari masyarakat,” tutupnya. *