Penanganan Longsor KM 17 Mulai Mulai Tahap Betonisasi
Ilustrasi Penanganan Longsor--
BALIKBUKIT - Penanganan longsor di jalan Liwa-Krui di Kilometer 17, Pekon Kubuperahu, Kecamatan Balikbukit, Kabupaten Lampung Barat (Lambar) yang dilaksanakan Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah II Lampung mulai memasuki tahap betonisasi.
Di lokasi sejumlah rangkaian komponen besi telah disiapkan untuk pengecoran tiang pancang atau metode Bored Pile sebagai penahan dinding tanah telah di siapkan oleh pihak kontraktor pelaksana yaitu PT Suci Karya Badinusa (Subanus).
PPK 2.3 BPJN Satker Wilayah ll Lampung, Joko Wisargo S.T, .M.T melalui Koordinator Tehnik Lapangan, Rusmadi Gani S.T, M.T, mengatakan, pekerjaan penanganan longsor pada ruas jalan nasional yang menghubungkan kabupaten Lambar dengan Pesisir Barat itu kini memasuki proses pekerjaan fisik setelah sebelumnya dilaksanakan pengerukan dinding tanah yang longsor
“Ya, pekerjaan akan segera memasuki kegiatan fisik atau betonisasi, material dasar seperti rangkain besi untuk tiang sudah disiapkan di lokasi. Semoga pekerjaan berjalan lancar dan selesai sesuai harapan,” ucap Rusmadi.
Hingga kini, terusnya, dalam pekerjaan penanganan longsor tersebut, tidak ada penutupan akses jalan secara total, sehingga setiap kendaraan tetap dapat melintas
“Lalulintas tetap normal, tapi tetap masih kita berlakukan sistem buka tutup, seperti yang sudah-sudah. Memang di beberapa waktu kendaraan harus antri saat ketika alat berat sedang beroperasi,” jelasnya.
Ditambahkannya, pelaksanaan penangan longsor itu dilakukan bersamaan dengan penanggulangan longsor yang terjadi di tiga titik, termasuk penanganan kerusakan jalan dan jembatan di sepanjang Ruas Jalan Padang tambak - Liwa - Sp.Gunung Kemala - Batas Provinsi Bengkulu dengan total alokasi anggaran sebesar Rp27 miliar.
“Jadi selain fokus penanganan longsor di KM 17 jalan Liwa-Krui ini, ada beberapa titik lain yang menjadi prioritas, mudah-mudahan seluruh pekerjaan berjalan lancar sehingga fungsi jalan nasional kembali normal,” tandasnya.*