Pemiliharaan dan BBM Armada Damkar Disorot
Ilustrasi Armada Damkar--
BALIKBUKIT - Anggaran yang dihabiskan Satuan Polisi Pamong Praja, Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, untuk pemeliharaan dan pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar untuk armada Pemadam Kebakaran (Damkar) mendapatkan sorotan dari anggota DPRD Lampung Barat Nopyadi, S.I.P.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut mempertanyakan turut prihal anggaran pemeliharaan Armada Damkar pada tahun anggaran 2023, terlebih viralnya armada Damkar pada UPTD Waytenong yang tidak berfungsi sudah dua tahun terakhir.
”Armada Damkar ini penting dan vital dalam penanggulangan bencana di Lampung Barat ini khususnya bencana kebakaran, namun ada kondisi yang rusak dan tidak berfungsi, nah untuk apa anggaran pemeliharaan selama ini," ungkap Nopiyadi.
"Terkait anggaran pemeliharaan patut dipertanyakan juga apa saja yang diperbaiki atau diganti pada enam armada tersebut, jangan sampai tahun depan nambah lagi armadanya yang tidak bisa difungsikan," sambungnya.
Selanjutnya terkait dengan BBM yang dihabiskan selama setahun yang mencapai 11,6 ton atau lebih tepatnya 11.647 liter BBM jenis solar. Menurutnya tidak masuk akal, terlebih adanya pengakuan dari pegawai Damkar yang mengaku hanya menerima senilai Rp200 ribu dalam satu bulannya, itupun tidak rutin diberikan setiap bulannya.
”Kok anggaran BBM habis, sisanya kemana?, kenapa tidak sisa dari pembelian BBM dialihkan untuk fokus menangani armada Damkar yang mangkrak, ketika memang anggaran pemeliharaan tidak mencukupi, masalah Damkar ini harus dijelaskan ke publik oleh Pemkab," tegasnya.
Nopiyadi juga mendorong kepada Pemkab Lampung Barat untuk merencanakan pengadaan armada Damkar, untuk mengganti armada Damkar yang sudah sering mengalami kerusakan.
”Pengadaan armada Damkar perlu menjadi perioritas Pemkab Lampung Barat, sehingga armada yang kerap rusak bisa diremajakan atau penambahan UPTD, selain itu fasilitas-fasilitas juga harus menjadi perhatian," tutupnya.
Diberitakan selumnya, pada anggaran tahun 2023 Satuan Polisi Pamong Praja, Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Lampung Barat menghabiskan sebanyak 11,6 ton atau lebih tepatnya 11.647 liter Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar untuk kegiatan pemadaman kebakaran yang tersebar di enam UPTD Damkar.
Hal ini diketahui dari anggaran BBM Kendaraan Dinas Operasional Roda 6 (Pemberdayaan Masyarakat dalam Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Melalui Sosialisasi dan Edukasi Masyarakat) sebesar Rp79.200,000 di tahun anggaran 2023.
Saat dikonfirmasi Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Lampung Barat Haiza Rinsa tidak menampik soal anggaran yang dihabiskan dalam pembelian BBM untuk armada Damkar dalam satu tahun, khususnya di tahun anggaran 2023.
Namun, Haiza mengklaim bahwa anggaran BBM yang disiapkan tersebut tidak hanya untuk kegiatan penanggulangan kebakaran saja, melainkan untuk kegiatan edukasi.
”Jadi bukan hanya untuk kegiatan pemadaman saja, tetapi ada kegiatan edukasi, seperti ada anak TK yang datang dan diberikan edukasi terkait pemadaman kebakaran dan lainnya," kata dia.
Anggaran tersebut menurutnya juga terserap di seluruh UPTD Damkar yang ada. ”Itu anggaran untuk satu tahun, dan untuk seluruh UPTD Damkar di enam wilayah," kata dia melanjutkan.