BELUM ADA KEJELASAN PENANGANAN AKSES JALAN Warga Bumi Ratu Taruh Harapan ke Pemerintah
--
NGAMBUR – Meski kecil kemungkinan akan di prioritaskan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesisir Barat (Pesbar) di tahun anggaran 2024 terkait harapan ada pembangunan jalan dan jembatan yang menghubungkan antara Pekon Bumi Ratu dengan Pekon Ulok Mukti, Kecamatan Ngambur.
Tapi, masyarakat kembali berharap besar ke Pemkab setempat, agar benar-benar memprioritaskan pembangunan ruas jalan kabupaten penghubung dua Pekon itu yang hingga kini belum jelas penanganannya oleh Pemkab setempat.
Peratin Bumi Ratu, Zaini Firdaus, mengatakan, hingga kini kondisi ruas jalan itu memang masih seperti sebelumnya, dan juga belum ada tanda-tanda untuk dilakukan penanganan oleh Pemkab Pesbar. Masyarakat sebelumnya berharap dapat ditangani di tahun anggaran 2024, tapi kecil kemungkinan itu tidak dapat terwujud.
“Sehingga, masyarakat kembali berharap dapat di prioritaskan oleh Pemkab setempat di tahun anggaran 2025 mendatang. Mengingat, akses jalan penghubung itu cukup penting dan juga dibutuhkan oleh masyarakat,” kata dia, Sabtu 3 Agustus 2024.
BACA JUGA:MERIAHKAN HUT KE-79 KEMERDEKAAN RI Pesisir Selatan Akan Gelar Berbagai Perlombaan
BACA JUGA:WARGA TINGAL DEKAT PINGGIR SUNGAI DAN PANTAI BPBD Pesisir Barat Ingatkan Warga Tetap Waspada
Dikatakannya, secara keseluruhan seperti yang telah disampaikan sebelumnya bahwa untuk kondisi ruas jalan yang belum pernah mendapat penanganan dari Pemkab itu dengan panjang sekitr 2,5 kilometer, dari panjang jalan itu melintasi dua aliran sungai, dan kondisi jembatan di jalan itu juga membutuhkan penanganan permanen yakni di jembatan Way Telma dan jembatan Siring Aji.
“Masyarakat akan tetap menunggu realisasi pembangunan jalan dann jembatan itu, apalagi jalan itu merupakan akses utama penghubung dua Pekon ini,” jelasnya.
Masih kata dia, sampai dengan saat ini masyarakat seperti yang ada di Pekon Bumi Ratu ini juga masih terus rutin untuk melakukan kegiatan gotong royong seperti perbaikan kondisi jalan yang memang masih kondisi tanah, dan juga perbaikan jembatan. Sehingga, akses satu-satunya penghubung di dua Pekon itu dapat dilintasi kendaraan, baik kendaraan roda empat maupun roda dua.
“Selain itu juga bisa memudahkan masyarakat dalam mengangkut hasil panen dari perkebunannya. Tapi yang jelas harapan besar masyarakat akan ruas jalan kabupaten itu bisa segera dibangun dan ditangani maksimal,” pungkasnya.(yayan//*)