CEGAH KAWIN USIA ANAK, KUA Berkolaborasi Lakukan Sosialisasi ke Sekolah
SOSIALISASI: KUA Balik Bukit bekerjasama dengan PRI Liwa melakukan Sosialisasi Cegah Kawin Anak (CKA) ke para peserta didik MAN 1 Lampung Barat. Foto Dok --
BALIKBUKIT - Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat bekerjasama dengan Puskesmas Rawat Inap (PRI) Liwa melaksanakan Sosialisasi Cegah Kawin Anak (CKA) kepada para peserta didik MAN 1 Lampung Barat.
Kegiatan dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya pelajar tentang bahaya perkawinan anak menghadirkan narasumber petugas Penyuluh Kesehatan, Atik Januarti, S.Tr.,Keb., Dewan Guru MAN 1 Lampung Barat, Purnomo, S.Pd., Penyuluh Agama Islam, dan Penghulu KUA Kecamatan Balik Bukit.
Para pemateri memberikan sambutan dan materi terkait pencegahan perkawinan anak dari berbagai sudut pandang seperti aspek hukum, kesehatan, sosial, dan spiritual.
Kepala KUA Kecamatan Balik Bukit Fathurrahman mengatakan topik-topik yang diangkat antara lain adalah penjelasan mengenai regulasi terkait cegah kawin anak, dampak negatif dari perkawinan anak yang berisiko terhadap kesehatan fisik dan mental, serta implikasi sosial dan spiritual dari tindakan tersebut.
“Peserta diharapkan dapat menjadi agen perubahan di lingkungan mereka sendiri, mempromosikan kesadaran akan pentingnya pencegahan perkawinan anak, dan menjadi pendukung bagi teman-teman sebayanya dalam membangun kesadaran yang sama,” ungkapnya
Lebih lanjut disampaikan bahwa pernikahan anak merupakan masalah serius yang memerlukan kerja kolektif dari seluruh elemen masyarakat. Dalam kesempatan tersebut, KUA mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berkolaborasi dalam mencegah terjadinya pernikahan anak.
Kemudian dari sisi keluarga, pernikahan dini dapat memunculkan berbagai persoalan makro yang kompleks. “Keluarga yang kuat adalah fondasi ketahanan nasional, dan pernikahan dini dapat merusak fondasi tersebut. Dalam konteks menuju Indonesia Emas 2045, pencegahan pernikahan dini menjadi salah satu prasyarat penting. Kita harus mempersiapkan anak-anak untuk memiliki keluarga yang kuat dan harmonis, karena keluarga adalah tempat pembentukan karakter awal anak-anak,” harapnya seraya menambahkan bahwa melalui kolaborasi antara KUA, Puskesmas, dan sekolah, diharapkan pesan-pesan penting ini dapat disampaikan dan disebarkan lebih luas di masyarakat. *