Tujuh Bahaya Makanan Dan Minuman Yang Mengandung Banyak Gula.

ilustrasi/google--

Radarlambar.Bacakoran.co - Semakin maraknya penjualan makanan dan minuman yang berbahan dasar gula putih maupun gula buatan, maka akan berdampak negatif terhadap kesehatan tubuh. 

Makanan dan minuman yang memiliki rasa manis pada umumnya mengandung gula. Karena itu, makanan maupun minuman yang banyak mengandung gula harus di hindari.

Di balik nikmatnya hidangan yang

mengandung gula tinggi bisa memicu berbagai masalah kesehatan, termasuk obesitas, diabetes, hingga penyakit kanker.

Rasa manis yang terdapat pada minuman dan makanan pada umumnya mengandung gula. Jenis gula yang biasa dipakai dalam minuman atau makanan ini, cukup beragam, mulai dari gula pasir, brown sugar, gula aren, gula merah, gula rafinasi, madu, bahkan sirup jagung.

Gula merupakan karbohidrat yang akan menjadi sumber energi bagi tubuh. Secara alami, gula dapat ditemukan dalam buah-buahan dan produk susu.  

Mengkonsumsi gula secara alami pada umumnya tidak akan berbahaya karena buah-buahan dan produk susu mengandung nutrisi, serat, dan kalsium yang sangat diperlukan oleh tubuh. Untuk batas konsumsi gula harian dianjurkan adalah 54 gram atau sekitar 4 sendok makan per hari.

Konsumsi gula harian yang melebihi batas bisa meningkatkan risiko terjadinya berbagai serangan penyakit. Berikut ini, adalah beberapa gangguan kesehatan tubuh yang ditimbulkan di balik nikmatnya minuman dan makanan manis tersebut ;

1. Obesitas

Mengkonsumsi minuman dan makanan manis yang berlebihan sering kali menjadi penyebab utama naiknya berat badan bahkan obesitas.

Karena minuman dan makanan manis kebanyakan mengandung gula yang bisa meningkatkan rasa lapar, sehingga makan lebih banyak.

Selain itu, asupan gula yang berlebih juga bisa mengganggu metabolisme dan kemampuan tubuh untuk memproses lemak dan kolesterol.

2. Diabetes

Akibat dari konsumsi minuman dan makanan manis tubuh menjadi obesitas, yang dapat meningkatkan risiko terjadinya diabetes tipe 2. Tak hanya obesitas, asupan gula tinggi secara terus-menerus juga dapat menyebabkan resistensi insulin yang dapat memicu terjadinya penyakit diabetes.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan