Permintaan Keluarga Jasad Samijan yang Meninggal Gantung Diri Dipulangkan ke Tanah Kelahiran di Jawa Timur

Rabu 18 Sep 2024 - 18:04 WIB
Reporter : Rinto Arius

Radarlambar.bacakoran.co – Atas permintaan keluarga karena sebatang kara, di Pekon Suka Damai, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Lampung Barat (Lambar), jasad  Samijan alias Paijo (34) warga Talang Kecro, yang mengakhiri hidup dengan gantung diri mengunakan seutas tali rafia di gubuk kebun kopi yang di kelolanya,agar dipulangkan ke Jawa Timur.

Permintaan itu   ditindaklanjuti, dengan memberangkatkan Samijan menggunakan ambulance Puskesmas Air Hitam.

Terdapat saudara adik dari bapaknya dan tinggal di Pekon Semarang Jaya. Sehingga dalam pengantaran jenazah petugas puskesmas didampingi keluarganya.

Aparat Pekon Suka Damai Bambang mendampingi Penjabat (Pj) Peratin Tri Wedarti, SE., mengatakan, Samijan merupakan pendatang dan sejak tiga tahun ini mengurus administrasi kependudukan sebagai warga Pekon Suka Damai.

Perbuatan bunuh diri yang dilakukannya tersebut diluar perkiraan warga. Lantaran Samijan adalah sosok yang memasyarakat dan suka bercanda gurau dengan warga lainnya.

"Dia sosok terbuka dan selalu gembira, sama dengan warga lainnya, dia juga miliki motor ojek modifikasi vega, tapi kenyataannya dia mengakhiri hidup dengan begini," katanya.

Sebelumnya Samijan berprofesi sebagai petani kopi dengan mengerjakan kebun orang lain (paroan) mengakhiri hidup dengan gantung diri mengunakan seutas tali rafia di dalam gubuknya Rabu 19 September 2024.

Dari   hasil pemeriksaan Tempat Kejadian Perkara (TKP) Polres Lampung Barat, Polsek Sumber Jaya, dan Tenaga Kesehatan Puskesmas Air Hitam, kematian Samijan murni bunuh diri karena tidak ditemukan tanda-tanda yang mencurigakan seperti kekerasan atau penganiayaan   benda tumpul maupun benda tajam.

Kapolsek Sumber Jaya AKP Rekson Syahrul melalui Kapoldubsektor   Aiptun Junaidi, menyampaikan kronologis kasus itu, orang pertama melihat korban yakni Supriyadi (34). "Telah mendapatkan informasi tentang kasus gantung diri tersebut kami bersama Babinsa, pihak puskesmas dan aparat pekan setempat langsung menuju lokasi untuk melakukan pemeriksaan sekaligus evakuasi jenazah,"   terangnya.

Dari hasil pemeriksaan visum tidak ditemukan tanda-tanda yang mencurigakan atau bentuk penganiayaan. Sehingga sangat kuat dugaan korban melakukan tindakan gantung diri karena masalah pribadi. "Ketika dilakukan pemeriksaan TKP ditemukan satu Gunting dan Obat Paramex," ujarnya. (*)

Kategori :