Fakta dan Mitos Jika Kita Mengkonsumsi Mie Instan

Senin 23 Sep 2024 - 13:59 WIB
Reporter : Linda Kurniati
Editor : Edi Prasetya

Radarlambar.bacakoran.co - Mie instan merupakan makanan favorit bagi kalangam masyarakat, ada beberapa fakta dan mitos makanan mie yang boleh di makan dan ada juga beberapa irang yang mengatakan bahwa memakan mie instan tidak sehat.  

Mie merupakan makanan paling terkenal dan populer di seluruh dunia. Makanan ini sangat praktis tetapi banyak kontrovesi terhadap mie yang terkadubg di dalamnya.  

Mie instan umumnya dibuat dengan bahan utama yakni tepung terigu, garam, dan juga minyak kelapa sawit. Mie juga kerap dilengkapi penambah rasa seperti garam, bumbu penyedap, dan monosodium glutamat (MSG).

Fakta-fakta di atas lah yang membuat mie instan identik disebut sebagai makanan yang tidak sehat.

Meski mie instan bervariasi pada berbagai merek, namun sebagian besar mie instan memiliki kandungan gizi yang hampir sama.

Fakta dan mitos jika kita memakan mie instan yang tidak sehat

Mie instan identik dengan label 'makanan tidak sehat' atau kurang sehat, berikut fakta dan mitos makana mie instan yang tersebar di masyarakat.  

1. Tinggi lemak dan kalori

Mie instan juga disebut sebagai tinggi lemak dan juga kalori. Benarkah demikian?

Pada umumnya, satu kemasan mie instan mengandung 188 kalori. Angka ini sebenarnya lebih rendah jika dibandingkan jenis pasta kemasan lainnya. Contohnya satu porsi spageti mengandung 257 kalori.

Meski mie instan disebut lebih rendah kalori, perlu di perhatikan juga nutrisi lain pada mie instan seperti serat dan protein yang terbilang rendah. Satu sajian mie instan hanya mengandung 4 gram (g) protein dan 1 g serat.

Selain itu, mii instan juga memang tinggi lemak. Kadar lemak yang ada pada mie instan didapat juga dari proses deep fried yang digunakan untuk membuat mi instan. Namun, kandungan lemak yang pada mie instan juga bisa bervariasi. 

2. Tinggi garam

Mie instan mengandung 861 miligram (mg) sodium. Angka ini hampir mencapai 50 persen dari batas asupan garam yang dianjurkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

3. Mengandung lilin

Kategori :