Radarlambar.bacakoran.co-Pekan ini, tepatnya pada tanggal 29 September sampai degan 2 Oktober mendatang, kita akan menyaksikan fenomena langka muncul langit dan dapat dilihat dengan mata telanjang.
Para ahli astronomi mengungkapkan bahwa Komet C/2023 (A3 ) atau Tsuchinshan-ATLAS akan muncul selama 4 hari berturut-turut di langit sebelum matahari terbit.
Dikutip dari Live Science, Komet A3 dikatakan akan mencapai puncak kecerahan pada Jumat (27/9) mendatang saat jaraknya sangat dekat dengan Matahari atau disebut perihelion.
Disebut sebagai fenomena langka , ternyata momentum ini terjadi 80.000 tahun sekali. Para pengamat langit di Belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) dapat melihat langsung komet itu beberapa derajat di atas horison East-Southeast (ESE) sekitar 30 menit sebelum Matahari terbit antara 27 September dan 2 Oktober.
Momen yang pas untuk mengamatinya ialah 29-30 September, saat komet A3 ditemani dengan Bulan sabit tua yakni fase terakhir Bulan yang hanya sebagian kecil bentuknya terlihat dari Bumi.
Meski komet A3 dapat diamati dengan mata telanjang, namun komet sulit diprediksi. Untuk itu sebaiknya mengamatinya dengan teleskop kecil atau binokuler yang biasa digunakan untuk mengamati bintang.
Pada 30 September, komet A3 akan menghilang , dan kemudian masih bisa dilihat kembali oleh masyarakat yang tinggal dekat dengan garis khatulistiwa pada 2 Oktober mendatang.
Setelah tanggal itu komet A3 akan hilang dalam silau Matahari dan ditakdirkan untuk muncul kembali di langit malam Belahan Bumi Utara sekitar 12 Oktober, ketika benda itu berada pada titik terdekatnya dengan Bumi. Selanjutnya akan diposisikan dekat dengan ufuk barat. (*)