BALIKBUKIT - Kasus 'Duel Berdarah' yang melibatkan mantan Peratin Pekon Bahway, Kecamatan Balikbukit, Badri dengan mantan kepala pemangku di pekon setempat, Ikhwan akan berakhir damai.
Polisi telah mengambil keterangan dari kedua belah pihak usai menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah Alimuddin Ummar (RSUDAU) akibat sejumlah luka senjata tajam.
Kasat Reskrim Polres Lambar Iptu Juherdi Sumandi, S.H, mengatakan, dari hasil pemeriksaan, keduanya masih enggan menyampaikan duduk persoalan yang melatarbelakangi pertikaian itu, karena keduanya akan menempuh jalur damai.
“Pemeriksaan baru bisa dilakukan setelah mereka pulang, dan kami sudah mengambil keterangan di rumah, intinya kedua belah pihak mengaku sepakat untuk menempuh jalur damai,” ungkap Iptu Juherdi.
Namun, terusnya, sebelum kasus ini diselesaikan secara musyawarah atau Restoratif Justice (RJ) pihaknya akan kembali mengkonfirmasi untuk memastikan tidak ada pihak-pihak yang masih merasa dirugikan atau keberatan.
“Penyelesaian perkara secara RJ ini rencana akan kami gelar pekan depan. Keduanya akan kita pertemukan untuk musyawarah di Polres Lambar. Tapi sebelum sampai pada proses itu, masing-masing akan kami konfirmasi lagi untuk memastikan tidak pihak yang keberatan, dan jika masih ada salah satu pihak yang keberatan maka proses lidik akan kita lanjutkan,” tutup Juherdi.
Sementara dari informasi yang di himpun media ini, sebelumnya telah berlangsung kesepakatan damai antara kedua belah pihak yang dituangkan dalam berita acara yang di saksikan oleh Camat Balikbukit M Yones serta didampingi babinkamtibmas dan babinsa di balai pekon setempat.
Diketahui sebelumnya, meski polisi masih belum menyimpulkan motif dalam peristiwa duel berdarah tersebut, namun menurut tersiar kabar bahwa, diduga masalah politik jadi pemicu perkelahian keduanya yang terjadi pada Minggu (13/11) sekitar pukul 15.00 WIB.
Badri yang kala itu masih menjabat sebagai Peratin Bahway Badri berkelahi menggunakan senjata tajam dengan Ikhwan yang belakangan diketahui merupakan salah satu kepala pemangku di wilayah setempat.
Akibat kejadian itu, baik Badri maupun Ikhwan sama-sama mendapati luka serius akibat sabetan senjata tajam. Dimana, Badri mengalami luka tusuk di bagian pantat sebelah kanan, dua luka tusuk di lengan sebelah kiri dan luka sayat di telapak tangan sebelah kiri.
Sementara, Ikhwan mengalami luka bacok di bagian leher bagian kanan, luka bacok di leher bagian kiri, luka bacok di kepala, luka bacok di bagian muka dan luka bacok di bagian lengan kiri.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kronologis kejadian bermula pada Minggu (12/11) Sekira pukul 12.00 WIB, saat itu Badri menghampiri Ikhwan di gubuk ladang milik Ikhwan di Pekon Bahway Sesampainya di sana, terjadil perkelahian antara keduanya yang mengakibatkan luka-luka yang di akibatkan oleh senjata tajam.
Setelah terjadi perkelahian Badri meninggalkan lokasi yang kemudian bertemu dengan salah seorang warga dan meminta tolong untuk di antarkan kerumah sakit agar ia mendapat perawatan medis. Kepada warga tersebut, Badri bercerita bahwa ia baru saja berkelahi dengan Ikhwan dan keduanya sama-sama mengalami luka.
Untuk kondisi Ikhwan yang saat itu juga mengalami luka parah, berawal dari sang anak yang mendapatkan kabar dari ibunya bahwa Ikhwan terluka parah dan sedang berada di gubuk ladang miliknya, lalu sang anak langsung menjemput dan menuju ladang yang di maksud oleh ibunya dan membawa Ikhwan menggunakan sepeda motor menuju Rumah sakit.
Dalam perjalanan sang anak juga sempat meminta pertolongan kepada warga lainnya untuk mengantarkan ayahnya ke rumah sakit agar mendapatkan perawatan medis. (nopri/haris)