PESISIR TENGAH – Viral, video bullying salah satu siswi di SMP Negeri 2 Krui, Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), ramai di salah satu group media sosial (medsos) Faceebook. Video bersurasi 1:32 menit, itu menunjukan seorang siswi mendapat perlakuan yang kurang pantas dari rekannya.
Kepala SMPN 2 Krui, Erlica, S.P., membenarkan jika video yang beredar di medsos itu merupakan salah satu siswi di SMPN 2 Krui. Bahkan, kini masalah itu sudah ditangani oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Pesbar.
“Iya benar, itu salah satu siswi di SMPN 2 Krui, mengenai persoalan itu saat ini sudah ditangani oleh DP3AKB Pesbar,” singkatnya.
Sementara itu, kepala DP3AKB Pesbar, dr.Budi Wiyono, M.H., mengatakan, kejadian itu dari DP3AKB Pesbar baru mendapat informasi Jumat 11 Oktober 2024 malam kemarin dari Polres Pesbar. Setelah mendapat informasi tersebut, Sabtu 12 Oktober 2024, pihaknya bersama UPTD PPA dan Psikologis, telah mengunjungi korban yang berinisial C (14) yang masih duduk dibangku kelas VIII di SMPN 2 Krui.
“Kami sudah mengunjungi korban, dan berdasarkan keterangan korban kalau kejadian itu sudah lama yakni pada 26 September 2024 lalu,” katanya.
Bahkan lanjutnya, kejadian itu sudah diketahui oleh pihak sekolah tapi tidak tuntas, karena pihak sekolah tidak melapor ke DP3AKB setempat sejak awal kejadian. Pihak sekolah hanya memanggil orangtua maisng-masing. Dengan langkah sekolah itu sangat disayangkan, karena kasus bullying itu merupakan tindakan yang harus menjadi perhatian bersama.
“Korban sampai saat ini masih sekolah, yang sangat diprihatinkan adalah korban ini sudah ditinggal oleh ayahnya yang telah meninggal dunia tujuh hari lalu,” jelasnya.
Kondisi itu kata dia, jelas dikhawatirkan berdampak terhadap psikologis korban. Karena itu, pihaknya membawa psikologis saat berkunjung ke rumah korban. DP3AKB Pesbar tetap akan melakukan pendampingan terhadap korban hingga tuntas.
“Selain mengunjungi korban, kami sudah mengunjungi pelaku yakni inisial R yang tidak lain adalah teman satu kelas korban, pelaku juga merupakan dari keluarga kurang mampu, bahkan telah ditinggal pergi oleh ayahnya,” jelasnya.
Masih kata dia, DP3AKB Pesbar dalam tahap pertama untuk penanganan kasus bullying itu masih mengunjungi korban dan pelaku, dna masih melihat kondisi psikologisnya. Terhadap pelaku juga akan diberikan pembinaan secara psikologis.
“Begitu juga dengan korban masih akan terus dilakukan pendampingan, jangan sampai kondisi psikologis korban ini berdampak serius,” ujarnya.
Ditambahkannya, Senin 14 Oktober 2024 mendatang, pihak DP3AKB Pesbar akan mengumpulkan seluruh guru dan siswa SMPN 2 Krui, bahkan rencananya akan di hadiri Pj.Sekda Pesbar untuk memberikan pembinaan dan sebagainya. Sekaligus akan dilaksanakan deklarasi anti kekerasan anak dan bullying, serta membina seluruh guru yang ada di SMPN 2 Krui. Pihaknya berharap satuan tugas kekerasan anak yang ada di sekolah itu bisa berjalan dengan baik, dan jika terjadi ada kasus seperti bullying diharapkan dilakukan pencegahan, serta berkoordinasi dengan pihak terkait.
“Kita juga berharap kepada semua pihak untuk dapat menahan diri dan tidak menyebarkan video terkait dengan bullying seperti di SMPN 2 Krui, karena itu selain melanggar undang-undang tentang ITE juga dikhawatirkan berdampak terhadap korban,” pungkasnya. (yayan/*)