Benarkah Harimau Jawa Telah Punah? Peneliti BRIN Lakukan Analisis DNA Sampel Rambut Harimau di Sukambumi

Sabtu 19 Oct 2024 - 18:30 WIB
Reporter : Mujitahidin
Editor : Mujitahidin

Radarlambar.Bacakoran.co -  International Union for Conservation of Nature (IUCN) mengategorikan harimau Jawa Panthera tigris sondaica sejak 1980 an, dan Harimau Bali P. tigris balica telah punah berdasarkan assesment di tahun 2008. Penampakan terakhir Harimau Jawa terkonfirmasi di Meru Betiri Taman Nasional, Jawa Timur pada tahun 1976. hanya Harimau Sumatera P. tigris sumatrae yang hingga kini masih tersisa di Indonesia.
Setelah 43 tahun harapan baru kembali muncul, Wirdateti Peneliti Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan ada temuan sehelai rambut Harimau Jawa di pagar pembatas kebun warga di desa Cipeundeuy Sukabumi Selatan, Jawa Barat. Rambut itu ditemukan oleh Kalih Reksasewu atas laporan Ripi Yanuar Fajar yang berpapasan dengan hewan mirip Harimau Jawa yang dikabarkan telah punah. Ripi merupakan penduduk lokal  di desa Cipeundeuy, Sukabumi Selatan, Jawa Barat.
Dari serangkaian analisis DNA komprehensif yang dilakukan, Teti dan tim menyimpulkan sampel rambut harimau yang ditemukan di Sukabumi Selatan adalah Harimau Jawa dan termasuk dalam kelompok yang sama dengan spesimen Harimau Jawa koleksi Museum Zoologicum Bogoriense (MZB) ditahun 1930.  
Menurut Teti, keyakinan itu diperkuat oleh prosedur ilmiah lain yang telah dilakukan. Selain menemukan rambut, di lokasi itu juga ditemukan bekas cakaran mirip harimau yang  kian menguatkan Teti untuk melakukan observasi lanjutan.
Identifikasi awal adalah melakukan studi perbandingan sampel rambut harimau yang ditemukan di Sukabumi Selatan  dengan spesimen  Harimau Jawa koleksi MZB. Lalu beberapa subspesies sampel harimau lain seperti Harimau Bengal, Amur dan Sumatra, serta Macan Tutul Jawa yang dipakai sebagai kontrol.
Hasil perbandingan dari sampel rambut Harimau Sukabumi menunjukkan kemiripan sebesar 97,06% dengan Harimau Sumatera dan 96,87% dengan Harimau Benggala. Sementara spesimen Harimau Jawa  koleksi MZB memiliki 98,23% kemiripan dengan Harimau Sumatera.
Sementara itu, dari hasil studi pohon filogenetik menampilkan sampel rambut Harimau Sukabumi dan spesimen harimau koleksi MZB dalam kelompok yang sama tapi terpisah dari kelompok subspesies harimau lain. kemudian, Macan Tutul Jawa berdasarkan sampel yang diperoleh dari spesimen MZB.
Untuk memperkuat observasi itu, Teti bersama timnya juga melakukan wawancara mendalam dengan Ripi Yanuar Fajar yang melihat harimau itu saat survei pada 15-19 Juni 2022 di lokasi ditemukannya sampel rambut.
Teti menjelaskan, analisis genetik DNA memiliki tingkat sensitifitas yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan konservasi dan mengklarifikasi ketidakpastian taksonomi dan merekonstruksi filogeografi dan demografi untuk menyelidiki nenek moyang genetik subspesiesnya.
Ekstraksi DNA total yang dilakukan menggunakan Dneasy Blood & Tissue Kit sesuai protokol yang telah dimodifikasi dengan menambahkan proteinase karena tingginya kandungan protein di rambut tersebut.  
Harimau Jawa adalah hewan endemik Pulau Jawa yang tersebar luas di hutan dataran rendah, semak belukar dan perkebunan. Sayangnya, sejak hewan itui diburu karena dianggap hewan penganggu dan habitatnya diubah menjadi lahan pertanian dan infrastruktur, keberadaanya semakin hilang. (*)

Kategori :