GEDUNGSURIAN - Sebanyak 215 siswa SDN 1 Mekarjaya, Kecamatan Gedungsurian, Kabupaten Lampung Barat (Lambar), tergabung dari kelas 1 hingga kelas 6, bersama dewan guru melaksanakan sholat duha dihalaman sekolah dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional Tahun 2024, Selasa 22 Oktober 2024.
Tampak seluruh siswa dan guru mengenakan pakaian bernuansa islami, layaknya santri sehingga membuat suasana sekolahan berbeda dari hari-hari biasanya.
Kepala SD Negeri 1 Mekarjaya Parida, S.Pd., menyampaikan, peringatan hari santri nasional yang dilaksanakan di setiap satuan pendidikan tersebut, dilaksanakan sesuai dengan instruksi Kepala Disdikbud Lampung Barat Bulki Basri, S.Pd., M.M., untuk masing-masing sekolah dapat memaknai tentang hari santri.
"Dalam memperingati hari santri ini kami sengaja melaksanakan salat Dhuha yang tentu tujuannya adalah, untuk kemajuan pendidikan dalam rangka melahirkan putra-putri bangsa, yang cerdas dan memiliki akhlak mulia melalui peningkatan iman dan taqwa," ungkapnya.
Selain salat Dhuha, dzikir juga dilaksanakan tausiah tentang agama yang diisi langsung oleh guru Pendidikan Agama Islam sekaligus para siswa dilatih membuat kaligrafi dan sebelum kegiatan itu di awali pembacaan pidato Menteri Agama RI Dan pembacaan sambutan Pj Bupati Lampung Barat.
"Harapan kita bersama dengan adanya hari santri ini, maka ketakwaan dalam beribadah terutama tata krama sopan santun baik siswa maupun dewan guru semakin meningkat lagi yang mencirikan kita merupakan umat beragama yang diajarkan terhadap hal-hal demikian dalam menjaga keharmonisan serta meningkatkan keimanan dan ketakwaan," terangnya
Disisi lain harapan kepada pemerintah untuk dapat memprogramkan peningkatan pembangunan sarana prasarana pendidikan, seperti halnya pembangunan gedung yang dapat dipergunakan untuk berbagai kegiatan dengan tampungan mencakup seluruh siswa.
Sebab, dengan keterbatasan gedung yang ada saat ini setiap ada momen kegiatan besar seperti halnya peringatan hari santri pelaksanaan acara diantaranya salat Dhuha dilaksanakan di tempat terbuka atau halaman sekolah.
"Kegiatan sengaja kami laksanakan di tempat terbuka karena jika di dalam kelas tidak memungkinkan seluruh siswa akan menempati satu ruangan walaupun ada Ruang Kelas Belajar (RKB) yang memiliki sekat dengan pintu rolling," sebutnya.
Dari pantauan awak media ini di lapangan semua kantor dinas instansi kecamatan, pemerintah pekon dan sekolahan melaksanakan peringatan hari santri yang diawali dengan upacara peringatan. (rinto/nopri)