Waspada, Ada Temuan Residu Kimia Berbahaya pada Anggur Shine Muscat

Rabu 30 Oct 2024 - 09:12 WIB
Reporter : Edi Prasetya
Editor : Edi Prasetya

Radarlambar.bacakoran.co - Kementerian Kesehatan Malaysia memperketat pengawasan terhadap produk makanan impor menyusul laporan adanya residu bahan kimia berbahaya dalam anggur Shine Muscat di Thailand.

Kemenkes Malaysia menyatakan bahwa pemantauan ini dilakukan setelah pihak berwenang Thailand mendeteksi kandungan kimia berbahaya pada anggur Shine Muscat impor yang beredar di negaranya.

"Pengawasan berkelanjutan dilakukan di seluruh 70 titik pemantauan di Malaysia," ungkap pernyataan resmi Kemenkes Malaysia, sebagaimana dilaporkan oleh Bernama.

Pengawasan tersebut mencakup langkah-langkah kontrol dan penjaminan kepatuhan terhadap makanan impor, termasuk buah-buahan dan sayuran. Proses ini mencakup verifikasi dokumen, pemeriksaan fisik, pengecekan label, pengambilan sampel, serta penyimpanan sementara di gudang importir.

Di samping itu, Program Keamanan dan Mutu Pangan (FSQP) akan memperketat pemantauan makanan impor melalui Sistem Informasi Keamanan Pangan Malaysia (FoSIM) dengan pendekatan inspeksi berbasis risiko enam tingkat.

Pengaturan residu pestisida di Malaysia diatur dalam Regulasi Pangan 1985, yang mengikuti pedoman Codex internasional. Jika ada temuan makanan yang tidak memenuhi standar, Malaysia akan mengambil langkah untuk menghentikan pengirimannya.

Langkah ini dilakukan setelah laporan dari Jaringan Peringatan Pestisida Thailand (Thai-PAN) menyebutkan bahwa 23 dari 24 sampel anggur Shine Muscat yang diperiksa di Bangkok mengandung residu kimia berbahaya, melebihi batas yang dianjurkan. Salah satu sampel bahkan mengandung Chlorpyrifos, bahan kimia berbahaya yang telah dilarang.

Thai-PAN melaporkan bahwa residu kimia yang terdeteksi di anggur tersebut terdiri dari beberapa jenis, termasuk dua residu berbahaya Tipe 4 seperti Chlorpyrifos dan Endrin aldehyde, 26 jenis residu Tipe 3, dan 22 jenis residu lain yang tidak tercantum dalam regulasi bahan kimia berbahaya di Thailand, di antaranya Triasulfuron, Cyflumetofen, dan Spirotetramat.(*)

Kategori :