9 Jurusan Sarjana Dengan Tingkat Pengangguran Tertinggi

Jumat 01 Nov 2024 - 18:00 WIB
Reporter : Lusiana Purba
Editor : Edi Prasetya

Radarlambar.bacakoran.co-Sebelum memutuskan jurusan kuliah, penting untuk mempertimbangkan beberapa faktor, seperti minat, bakat, dan rencana karier di masa depan.

Namun, perlu diingat bahwa tidak semua lulusan perguruan tinggi—baik vokasi, sarjana (S1), maupun pascasarjana—dapat dengan mudah memasuki dunia kerja. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk keterbatasan lapangan pekerjaan, persaingan yang ketat, dan ketidakcocokan antara kualifikasi pendidikan dan kebutuhan pasar.

Berikut adalah daftar delapan jurusan sarjana yang memiliki tingkat pengangguran tertinggi yang perlu diperhatikan:

1. Pendidikan Jasmani 

Jurusan tersebut memiliki tingkat pengangguran tertingi mencapai 56,4 persen. Fokus pada pengajaran dan ilmu olahraga membuat lulusannya menghadapi keterbatasan lapangan kerja, serta fluktuasi dalam permintaan tenaga pengajar.

2. Sumber Daya Manusia 

Dengan angka pengangguran 55,6 persen, jurusan ini juga mengalami kesulitan. Meskipun penting dalam proses perekrutan dan manajemen karyawan, banyak lulusan bersaing ketat dan sering kali harus memenuhi persyaratan pengalaman yang sulit dipenuhi oleh lulusan baru.

3. Desain Grafis

Jurusan ini mencatat tingkat pengangguran 54,7 persen. Persaingan yang ketat dan tren digitalisasi membuat banyak lulusan mengalami 2kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan tetap.

4. Peradilan Pidana 

Jurusan ini memiliki angka pengangguran sekitar 53 persen. Meskipun bertujuan mempersiapkan lulusan untuk bekerja dalam sistem peradilan, lapangan kerja di sektor ini cenderung stabil dan terbatas, menciptakan persaingan yang tinggi.

5. Manajemen Proyek 

Dengan tingkat pengangguran 52,8 persen, lulusan jurusan ini menghadapi tantangan dalam mencari pekerjaan, karena perusahaan lebih memilih tenaga kerja yang sudah berpengalaman.

6. Seni Studio 

Jurusan ini mengalami pengangguran sekitar 52 persen. Lulusan seni studio sering menghadapi ketidakpastian pendapatan dan terbatasnya peluang kerja tetap.

Kategori :