Kampanye Sosial di SMPN 12 Krui, Gaungkan Pencegahan Kekerasan terhadap Anak

Dinsos bersama TP PKK Pesbar menggelar kegiatan Kampanye Sosial Peksos Goes To School Kementerian Sosial RI. foto ; dok.--

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) bersama Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) setempat terus menunjukkan komitmennya dalam upaya menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan bebas dari kekerasan terhadap anak. Melalui kegiatan Kampanye Sosial Peksos Goes To School Kementerian Sosial RI bertema “Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak”, Dinsos Pesbar menggelar sosialisasi di SMPN 12 Krui, Pekon Tanjung Jati, Kecamatan Pesisir Selatan, Jumat, 7 November 2025. 

Hadir dalam kesempatan itu, Ketua TP-PKK Kabupaten Pesbar, Dian Hardiyanti Dedi S.ST., M.M., Plt. Kepala Dinas Sosial Pesbar, Rena Novasari, S.H., M.M., para dewan guru SMPN 12 Krui, serta sejumlah undangan terkait. Antusiasme peserta, terutama para pelajar, tampak tinggi selama kegiatan berlangsung. Mereka dengan saksama menyimak berbagai materi yang disampaikan, terutama yang berkaitan dengan bahaya kekerasan, penyalahgunaan teknologi digital, serta pentingnya menjaga etika pergaulan di era modern.

Dalam sambutannya, Ketua TP-PKK Pesbar, Dian Hardiyanti Dedi, mengajak para siswa untuk bijak dalam menggunakan teknologi. Ia menekankan bahwa kemajuan teknologi membawa banyak manfaat, namun juga mengandung tantangan besar jika tidak disertai dengan pengawasan dan kesadaran diri.

“Kita hidup di zaman yang serba cepat, di mana teknologi membawa banyak manfaat, tapi juga tantangan besar. Di satu sisi, gadget membantu kita belajar, mencari informasi, bahkan mengekspresikan diri. Namun, jika digunakan tanpa batas, ia bisa menjadi jebakan yang perlahan mencuri waktu, perhatian, dan bahkan masa depan anak-anak kita,” kata Dian dalam sambutannya.

Dijelaskannya, kebiasaan berlebihan dalam menggunakan gawai dapat mengikis kemampuan sosial anak. Interaksi langsung dengan teman sebaya sering kali tergantikan oleh hubungan semu di dunia maya. Hal tersebut, menurutnya, dapat berdampak pada karakter dan kesehatan mental generasi muda.

“Terlalu lama bermain gadget bisa membuat kita terlupa dengan dunia nyata. Kalian mungkin punya banyak teman di layar, tapi lupa menyapa teman di sebelah,” ujarnya.

Lebih dari itu, kata dia, paparan konten yang tidak pantas, seperti pornografi, bisa merusak pikiran, perasaan, dan karakter. Pornografi bukan hiburan, tapi racun halus yang mengikis rasa malu, menghancurkan moral, dan menumbuhkan perilaku yang salah terhadap diri sendiri dan orang lain. Selain bahaya teknologi dan pornografi, Dian juga menyoroti fenomena bullying di lingkungan sekolah. Menurutnya, tindakan perundungan, baik secara langsung maupun melalui media sosial, merupakan bentuk kekerasan yang meninggalkan luka mendalam di hati korban.

“Anak yang di-bully bisa kehilangan semangat belajar, merasa tidak berharga, bahkan trauma berkepanjangan. Karena itu, saya ingin berpesan: jadilah generasi yang menghargai, bukan menghina. Jadilah tangan yang menolong, bukan yang menyakiti,” jelasnya.

Ia juga mengimbau para guru dan orang tua untuk aktif mengawasi anak-anak dengan pendekatan kasih sayang, bukan kemarahan. Menurutnya, bimbingan dan keteladanan orang dewasa menjadi faktor penting dalam pembentukan karakter anak.

“Kepada para guru dan orang tua, mari kita bersama menjaga anak-anak kita. Awasi dengan kasih, bukan dengan marah. Dengarkan mereka dengan hati, bukan hanya dengan telinga. Anak-anak membutuhkan bimbingan, perhatian, dan contoh dari kita, agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang kuat, berakhlak, dan berkarakter,” katanya.

Dian juga menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat berkomitmen untuk terus mendukung gerakan pencegahan bullying, penyalahgunaan gadget, serta penyebaran konten pornografi. Menurutnya, seluruh pihak harus bersinergi untuk membangun lingkungan pendidikan yang aman, sehat, dan berbudaya digital positif.

“Kita ingin membangun lingkungan pendidikan yang aman, sehat, dan berbudaya digital positif agar anak-anak kita tumbuh menjadi generasi cerdas, tangguh, dan berakhlak mulia. Mari kita wujudkan sekolah yang ramah, aman, dan penuh kasih sayang tempat di mana setiap anak bisa tumbuh dengan senyum, semangat, dan harapan,” tandasnya.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Sosial Pesbar, Rena Novasari, menjelaskan bahwa kegiatan kampanye sosial ini merupakan bagian dari program nasional yang diinisiasi oleh Kementerian Sosial RI untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap isu perlindungan anak. Melalui kegiatan seperti ini, Dinsos berupaya menjangkau langsung pelajar agar mereka memahami pentingnya menjauhi kekerasan dan bersikap empatik terhadap sesama.

“Kami berharap kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga menumbuhkan kesadaran pada anak-anak agar berani menolak kekerasan dalam bentuk apa pun dan mampu menggunakan teknologi secara bijak,” kata Rena.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan