Radarlambar.bacakoran.co - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) memberikan catatan kritis terkait pelaksanaan debat kandidat pertama untuk calon bupati dan wakil bupati yang berlangsung di gedung DPRD pada Sabtu malam, 2 November 2024. Acara ini menjadi sorotan karena disaksikan oleh masyarakat luas, baik dari dalam maupun luar daerah, sehingga diperlukan persiapan yang optimal.
Ketua Bawaslu Pesisir Barat, Abd. Kodrat S., S.H., M.H., menilai bahwa meskipun materi debat telah disusun dengan baik, namun terdapat sejumlah kendala teknis yang mengganggu jalannya acara. "Pada pembukaan debat, penayangan jingle Pilkada mengalami gangguan teknis dan sempat macet. Selain itu, kondisi mikrofon juga tidak memadai," ungkapnya dengan tegas.
Pihaknya juga menyoroti masalah fasilitas yang tersedia di lokasi debat. Peserta mengalami kesulitan, termasuk masalah pada toilet yang sempat macet, mengganggu kenyamanan peserta dan tamu.
"Hal ini mencerminkan kurangnya perhatian pada aspek infrastruktur yang mendukung pelaksanaan acara," katanya.
Ia mengingatkan pentingnya melakukan simulasi menyeluruh sebelum acara berlangsung. Artinya, sebelum pelaksanaan debat, seharusnya dilakukan simulasi yang komprehensif dan menyiapkan opsi alternatif, termasuk fasilitas toilet. "Sehingga jika ada kendala, harus sudah siap dengan solusi yang jelas," tegasnya.
Menurutnya, catatan ini menjadi evaluasi bagi Bawaslu agar pada debat kandidat kedua mendatang, kendala serupa tidak terulang. Bawaslu juga telah berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pesisir Barat untuk memastikan perbaikan dan peningkatan kualitas pelaksanaan debat ke depan.
"Kita berharap agar pelaksanaan debat kandidat selanjutnya lebih lancar dan profesional, Bawaslu berkomitmen untuk terus memantau dan memberikan rekomendasi perbaikan bagi semua pihak yang terlibat," tandasnya.(*)