Eufrat Mengering, Tanda Kiamat Sudah Dekat

Sabtu 09 Nov 2024 - 17:42 WIB
Reporter : Adi Pabara
Editor : Mujitahidin

Radarlambar.Bacakoran.co - Sungai Eufrat di Timur Tengah mulai mengering, Padahal, sungai itu merupakan salah satu sistem air yang paling penting dalam suatu sejarah.

Sungai tersebut yang memang menjadi akar peradaban manusia dengan bangkitnya bangsa Mesopotamia juga Sumeria.

Bahkan, para sejarawan juga antropolog kerap menyebut Lembah Sungai Efrat sebagai tempat lahirnya peradaban. Lembah sungai itu merupakan lokasi strategis untuk berkumpul serta mengembangkan masyarakat yang berbasis pada pertanian juga perdagangan.

Melansir How Stuff Works,  Sungai Eufrat mulai mengering. Ini adalah indikator bahwa perubahan iklim itu sudah sangat mengkhawatirkan, Dampaknya benar-benar memengaruhi banyaknya pihak.

Suhu di bagian suriah utara telah meningkat satu derajat dalam seabad terakhir ini, juga berkurangnya curah hujan telah memperburuk suatu situasi. Penurunan permukaan air itu kemungkinan besar akan mengurangi volume air misalnya di Danau Assad, yang pada akhirnya menyebabkan pembangkit listrik tenaga air seperti Bendungan Atatürk serta Stasiun Air Alouk tersebut berhenti menghasilkan listrik.

Tantangan ini hanya akan memperburuk keadaan bagi sekitar 7,2 juta pengungsi yang datang akibat perang saudara itu, Mereka bergantung pada sungai ini untuk memenuhi kebutuhan dasar setiap manusia.

Jadi, Sungai Eufrat juga Tigris bukan hanya sumber daya penting dalam evolusi pada  manusia, Sungai itu juga merupakan aspek penting dari hak asasi manusia pada saat ini.

Selain dari kiamat dari segi ilmiah, di mana perubahan iklim lah penyebabnya, di agama pun ada hadits yang terkait dengan surutnya Sungai Eufrat, ini pun menjadi salah satu tanda kiamat, karena setelah Sungai Eufrat surut umat Islam percaya akan muncul gunung emas.

Tidak akan tiba hari kiamat sampai dengan Sungai Eufrat akan menampakkan suatu timbunan emas. Manusia saling membunuh karena gunung emas tersebut,  juga setiap seratus orang terbunuh sembilan puluh sembilan orang, Setiap orang dari mereka berkata Semoga akulah yang beruntung, (HR Bukhari dan Muslim). Wallahualam.(*)

Kategori :