Indonesia Siap Kirim Pasukan Perdamaian ke Palestina, Prabowo Tegaskan Komitmen pada PBB

Senin 18 Nov 2024 - 08:46 WIB
Reporter : Mujitahidin
Editor : Mujitahidin

Radarlambar.Bacakoran.co – Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan kesiapannya untuk mengirim pasukan perdamaian ke Palestina jika diperlukan demi mengatasi situasi krisis kemanusiaan di wilayah tersebut. Pernyataan itu disampaikan Prabowo dalam pertemuan bilateral dengan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Hotel Hilton Rio de Janeiro Copacabana, Brasil, pada Minggu (17/11/2024) waktu setempat.

Dikatakannya, Indonesia siap memberikan dukungan, termasuk mengirimkan pasukan penjaga perdamaian, jika gencatan senjata dapat dicapai dan mandat internasional diberikan. Demikian diungkapkan Prabowo, seperti disampaikan melalui siaran resmi dari Sekretariat Presiden, Senin 18 November 2024.

Prabowo juga menegaskan dukungan Indonesia terhadap berbagai upaya PBB dalam menjaga perdamaian global. Ia memuji konsistensi PBB dalam menegakkan keadilan, perdamaian, dan hukum internasional di tengah tantangan global yang semakin kompleks.

Menurut Presiden,  Indonesia menghormati dedikasi PBB dalam memperjuangkan nilai-nilai tersebut. Posisi PBB terhadap isu-isu seperti ketahanan pangan, kemiskinan, dan pelanggaran hak asasi manusia sangat kami apresiasi, khususnya terkait situasi di Palestina.

Krisis Kemanusiaan di Gaza Dituding Sebagai Genosida

Situasi di Palestina, terutama di Jalur Gaza, terus menjadi perhatian dunia internasional. Sebuah komite khusus PBB baru-baru ini melaporkan bahwa metode perang yang digunakan Israel terhadap Gaza mengindikasikan adanya unsur genosida. Laporan yang dirilis pada Kamis (14/11/2024) tersebut menyebutkan bahwa aksi militer Israel, yang menyebabkan puluhan ribu korban jiwa, dilakukan secara sengaja dan sistematis.

Pernyataan ini diperkuat oleh laporan Human Rights Watch (HRW), yang menuduh Israel melakukan pemindahan paksa warga Gaza sebagai bentuk kejahatan terhadap kemanusiaan. Namun, pemerintah Israel menolak tudingan tersebut, dengan menyatakan bahwa tindakan mereka semata-mata ditujukan untuk menghentikan ancaman dari kelompok Hamas, bukan terhadap penduduk sipil Gaza.

Konflik di Gaza telah menyebabkan lebih dari 44.000 korban jiwa, menjadikan laporan PBB ini pertama kalinya menggunakan istilah genosida untuk menggambarkan situasi tersebut.(*)

Kategori :