Radarlambar.bacakoran.co - Grand Batang City, sebuah kawasan industri yang sedang berkembang di Jawa Tengah, telah berhasil menarik minat 28 perusahaan yang berinvestasi dengan total dana sebesar Rp18,7 triliun pada akhir 2024. Investasi ini digunakan untuk pengembangan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), yang saat ini sedang mengelola area seluas 400 hektare.
Menurut Ngurah Wirawan, Direktur Utama KITB, pengembangan kawasan ini pada tahun 2024 difokuskan pada 400 hektare pertama dari total 4.300 hektare yang tersedia. Pengembangan lanjutan direncanakan pada tahun 2025 dengan pembukaan 250 hektare tambahan, dan pengembangan lebih lanjut akan dilakukan secara bertahap di tahun-tahun berikutnya.
Ia mengatakan, saat ini dari total lahan yang tersedia 1.500 hektare telah digunakan untuk pengembangan kawasan industri ini. Sisa lahan seluas 3.100 hektare siap untuk dikembangkan dalam waktu dekat.
Pada 26 Juli 2024, Presiden Joko Widodo meresmikan beroperasinya KITB sebagai proyek strategis nasional. Untuk mendukung pengembangan kawasan ini, KITB telah memulai pembangunan berbagai fasilitas, termasuk infrastruktur transportasi, penyediaan listrik, serta dermaga.
Ngurah juga menambahkan bahwa saat ini KITB sedang menunggu keputusan terkait Peraturan Pemerintah (PP) yang akan mengubah kawasan ini menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Jika disahkan, KITB akan menjadi satu-satunya KEK yang mengelola tiga sektor utama, yaitu sektor industri, logistik dan transportasi, serta pariwisata.
Dengan fokus pada tiga sektor itu, KITB diharapkan menjadi kawasan yang menarik bagi para investor. Hingga kini, Indonesia memiliki 24 kawasan ekonomi khusus yang mencakup sektor industri, pariwisata, dan digital. (*)
Kategori :