Bahaya Merokok Elektrik Yang Mengancam Penggunanya

Minggu 22 Dec 2024 - 16:35 WIB
Reporter : Apriyanti
Editor : Edi Prasetya

Radarlambar.bacakoran.co - Rokok elektrik atau yang sering disebut vaping kini banyak digunakan oleh berbagai kalangan terutama remaja dan orang dewasa

Banyak yang menganggap rokok elektrik sebagai alternatif yang lebih aman daripada merokok biasa. Namun, meskipun diklaim lebih ringan rokok elektrik tetap menyimpan banyak risiko kesehatan yang perlu diperhatikan. 

1. Paparan Nikotin Yang Membahayakan. 

Nikotin adalah kandungan utama dalam rokok elektrik yang dapat menimbulkan ketergantungan dan pengguna rokok elektrik berisiko tinggi mengembangkan kecanduan nikotin, bahkan bagi mereka yang sebelumnya tidak merokok. Selain itu, nikotin juga dapat merusak perkembangan otak, terutama pada remaja, serta meningkatkan kemungkinan gangguan pada jantung, pembuluh darah, dan gangguan mental lainnya.

2. Zat Kimia Berbahaya dalam Cairan Vape. 

Walaupun rokok elektrik tidak menghasilkan tar yang sama seperti rokok konvensional, cairan vape mengandung berbagai bahan kimia berbahaya, seperti formaldehida, asetaldehida, dan akrolein. Zat-zat ini digunakan untuk memberikan rasa atau sebagai bahan pengawet dalam cairan vape, tetapi dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan berisiko memicu gangguan paru-paru, seperti bronkitis dan emfisema. 

3. Dampak Buruk bagi Paru-paru.

Merokok elektrik dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan, yang berisiko memicu infeksi dan masalah pernapasan lainnya. Penggunaan jangka panjang dapat mengganggu fungsi paru-paru dan memperburuk kondisi seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Bahkan, ada laporan mengenai kasus kerusakan paru-paru yang parah akibat vaping, yang dikenal dengan istilah vaping-associated lung injury (VALI), yang bisa berujung pada kondisi yang mengancam jiwa.

4. Potensi Risiko Kebakaran dan Ledakan. 

Rokok elektrik yang menggunakan baterai lithium-ion berisiko menyebabkan bahaya fisik lainnya. Ada banyak laporan tentang ledakan atau kebakaran yang disebabkan oleh baterai yang rusak atau pengisian daya yang salah. Kejadian ini bisa berakibat fatal, dengan luka bakar serius atau bahkan kematian. Risiko tersebut semakin meningkat ketika perangkat vape dibeli dari sumber yang tidak terjamin kualitas dan keamanannya.

5. Dampak Negatif pada Orang di Sekitar Pengguna.

Tidak hanya merugikan perokok namun rokok elektrik juga dapat membahayakan orang-orang yang berada di sekitar pengguna, terutama dalam hal paparan asap atau aerosol yang dihasilkan. Meskipun aerosol rokok elektrik dianggap kurang berbahaya dibandingkan dengan asap rokok konvensional, tetap ada risiko paparan bahan kimia berbahaya, yang bisa berdampak buruk pada anak-anak, remaja, atau ibu hamil.

6. Peningkatan Ketergantungan pada Nikotin.

Banyak orang yang beralih ke rokok elektrik dengan anggapan bahwa vaping lebih aman daripada merokok biasa. Namun, risikonya adalah rokok elektrik justru dapat memicu ketergantungan nikotin jangka panjang.

Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa vaping malah bisa meningkatkan kemungkinan perokok kembali ke rokok konvensional atau memperburuk ketergantungan nikotin, terutama di kalangan generasi muda.(*)

Kategori :