BALIKBUKIT - Dalam rangka penguatan pelayanan publik, Tim Humas Kementerian Agama Kabupaten Lampung Barat mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) mengenai standar pelayanan yang dilaksanakan oleh Tim Humas Kanwil Kemenag Provinsi Lampung.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Pemateri BSI Anita Aprilia, Tim Humas Kanwil, Kasubbag TU, dan Tim Humas Kabupaten/Kota se-Provinsi Lampung.
Pelayanan publik merupakan bagian yang sangat penting dalam menjaga hubungan baik antara instansi pemerintah dengan masyarakat. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan, mulai dari tata cara menghadapi masyarakat hingga penguatan standar pelayanan yang harus diterapkan oleh setiap instansi pemerintah.
Anita Aprilia, sebagai pemateri dalam kegiatan ini, menekankan pentingnya memberikan layanan terbaik kepada masyarakat. Ia menyampaikan bahwa standar pelayanan yang baik harus dimulai dari cara instansi menghadapi masyarakat yang memiliki karakteristik beragam. Salah satu elemen yang menjadi sorotan Anita adalah peran satpam atau petugas keamanan yang pertama kali bertemu dengan masyarakat.
“Yang utama ialah satpam, ini orang yang pertama bertemu masyarakat. Ia harus mampu menunjukkan tempat pelayanan ke Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) terlebih dahulu. Standar layanan yang seharusnya kebanyakan diterapkan di bank. Coba lihat semua layanan yang diberikan di bank, pasti berbeda signifikan dengan pelayanan yang ada di instansi pemerintah,” ujar Anita.
Menurut Anita, kualitas pelayanan yang baik tidak hanya terlihat pada fasilitas, tetapi juga pada interaksi dengan masyarakat. Ia menegaskan bahwa penyambutan yang baik dan pelayanan yang ramah akan membentuk citra instansi yang positif.
“Instansi adalah pelayanan bagi masyarakat itu sendiri. Seyogyanya, semua ASN (Aparatur Sipil Negara) dituntut memberikan pelayanan terbaiknya kepada masyarakat,” lanjutnya.
Anita juga memberikan penekanan pada tata cara memberikan layanan yang harus menciptakan pengalaman positif bagi masyarakat. Ia menjelaskan bahwa setiap interaksi harus dimulai dengan senyum, salam, dan sapa, yang menjadi bagian dari budaya pelayanan yang baik. “Cara memberikan dokumen, misalnya, harus menggunakan kedua tangan, ini menjadi tanda bahwa pelayanan diberikan dengan sepenuh hati,” paparnya.
Bimtek ini tidak hanya membahas teori, tetapi juga memberikan contoh-contoh praktis tentang bagaimana meningkatkan kualitas interaksi dengan masyarakat. Pelayanan yang berkesan dan profesional, menurut Anita, dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap instansi pemerintahan.
Fokus utama dari kegiatan ini adalah penerapan layanan terbaik, mulai dari penyambutan hingga pelayanan yang diberikan. Hal ini tidak hanya melibatkan pejabat tinggi dalam instansi, tetapi juga petugas yang berada di lini pertama, seperti satpam, petugas front office, hingga ASN yang melayani masyarakat di setiap unit.
“Fokus pada penerapan layanan terbaik mulai dari interaksi dengan masyarakat, termasuk peran penting satpam sebagai ujung tombak. Pelayanan yang baik harus tercermin dalam segala aspek, termasuk tata cara penyambutan, sikap, dan cara memberikan layanan yang harus berkesan bagi masyarakat,” pungkasnya. *