Mendikdasmen Isyaratkan Kembalinya Ujian Nasional pada 2026, Konsep Sudah Disiapkan

Senin 30 Dec 2024 - 17:05 WIB
Reporter : Mujitahidin
Editor : Mujitahidin

Radarlambar.Bacakoran.co - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengungkapkan bahwa Ujian Nasional (UN) akan kembali digelar pada tahun 2026 setelah sempat dihentikan. Konsep baru mengenai pelaksanaan UN tersebut sudah siap, meskipun pelaksanaan resminya belum akan dilakukan pada tahun 2025.


Abdul Mu'ti dalam keterangannya kepada wartawan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Jakarta, Senin 30 Desember 2024, mengatakan konsep Ujian Nasional sudah siap, tapi pelaksanaannya belum akan dilakukan di 2025. pihaknya akan memulai pelaksanaan UN itu pada tahun ajaran 2025-2026 mendatang.


Mendikdasmen menambahkan, setelah memasuki tahun ajaran 2025-2026, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan memberikan pengumuman resmi terkait dengan skema baru pelaksanaan UN. Karena itu, pada tahun ajaran berikutnya baru akan umumkan bagaimana bentuk dan pelaksanaan UN yang baru itu.


UN Sebagai Alat Pemetaan Mutu Penerimaan Mahasiswa
Lebih lanjut, Mu'ti menjelaskan bahwa Ujian Nasional ke depan akan berfungsi sebagai alat untuk pemetaan mutu peserta didik. Tujuan utama dari UN adalah untuk memberikan gambaran tentang kemampuan individu peserta didik, yang nantinya akan berguna dalam proses seleksi penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi.


Kemendikbud, menurutnya, telah mengadakan pertemuan dengan panitia penerimaan mahasiswa baru, yang menyatakan bahwa mereka membutuhkan data yang lebih mendalam mengenai kemampuan individu para calon mahasiswa. Oleh karena itu, UN yang akan dilaksanakan nanti akan bersifat individual, berbeda dengan sistem yang digunakan saat ini.


Sejak tahun 2021, UN memang digantikan dengan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan Survei Karakter. Sistem ini dirancang untuk mengukur kemampuan bernalar yang penting dalam menyelesaikan masalah baik dalam konteks personal maupun profesional. Namun, Mu'ti menilai bahwa sistem AKM ini lebih bersifat sampling, dan tidak dapat memberikan gambaran secara menyeluruh mengenai kemampuan individu.


Dikatakannya, sistem yang ada sekarang bersifat sampling, sehingga hanya memberikan gambaran umum. Untuk itu, pihaknya melihat perlu sistem yang lebih mendalam dan individual.


Arah Baru UN: Fokus pada Kualitas Pendidikan dan Penerimaan Mahasiswa
Dengan kembali digelarnya UN pada 2026, diharapkan sistem pendidikan Indonesia dapat lebih mengukur dan menilai kualitas peserta didik secara lebih terperinci. Selain itu, Mu'ti juga menegaskan bahwa perbaikan dalam sistem pemetaan ini diharapkan bisa mendukung proses seleksi mahasiswa baru yang lebih tepat dan berbasis pada data yang lebih valid.


Sebagai penutup, Mu'ti menekankan bahwa skema baru UN ini akan diumumkan secara resmi pada waktunya, dan diharapkan bisa membawa perubahan positif dalam dunia pendidikan Indonesia.(*)

Kategori :