Radar Lambar - Harga Eceran Tertinggi (HET) Liquefied Petroleum Gas (LPG) tabung 3 kilogram di Provinsi Lampung mengalami kenaikan sebesar Rp2.000, dari Rp18.000 menjadi Rp20.000.
Kenaikan ini mulai berlaku hari ini, Rabu 8 Januari 2025.
Kebijakan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Gubernur Lampung Nomor G/816/V.25/HK/2024 tentang penyesuaian HET LPG tabung 3 kilogram.
SK ini ditandatangani oleh Penjabat (Pj) Gubernur Lampung, Samsudin.
Dalam SK tersebut dijelaskan bahwa Harga Jual Eceran (HJE) LPG sebesar Rp12.750, dengan tambahan biaya operasional dan ongkos angkut Rp4.250, sehingga harga jual dari agen ke pangkalan ditetapkan Rp17.000.
Setelah ditambah margin pangkalan sebesar Rp3.000, HET di tingkat pangkalan menjadi Rp20.000.
HET yang berlaku di pangkalan adalah harga yang diterima langsung oleh konsumen.
Apabila terjadi penjualan di atas HET, pelaku akan dikenakan sanksi administrasi hingga penghentian penyaluran.
Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Dewan Pimpinan Cabang Lampung menyatakan komitmennya untuk menjaga stabilitas harga LPG 3 kilogram di Lampung sesuai ketetapan.
Sanksi akan diberikan kepada pangkalan yang menjual di atas HET, sesuai aturan perundang-undangan dan kontrak yang berlaku.
Dalam kondisi geografis tertentu yang memerlukan transportasi khusus atau berada di luar radius 60 km, biaya ongkos angkut tambahan dapat diterapkan berdasarkan penetapan Bupati/Walikota setelah konsultasi dengan Pemerintah Provinsi, PT Pertamina Patra Niaga, dan Hiswana Migas.
Untuk memastikan kebijakan ini berjalan dengan baik, Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota telah membentuk Tim Pembinaan dan Pengawasan Terpadu di bawah koordinasi Sekretaris Daerah.
Sebelumnya, HET LPG 3 kilogram di Provinsi Lampung sebesar Rp18.000 berdasarkan SK Gubernur Lampung Nomor G/869/B.IV/HK/2019. Kini, dengan kebijakan terbaru, harga tersebut resmi naik menjadi Rp20.000. *