Awal 2025, PRI Batubrak Luncurkan Integritas Layanan Primer

Rabu 08 Jan 2025 - 21:06 WIB
Reporter : Edi Prasetya
Editor : Nopriadi

BATUBRAK - Puskesmas Rawat Inap (PRI) Batubrak, Kabupaten Lampung Barat, akan segera menerapkan program Integritas Layanan Primer (ILP) di seluruh fasilitas kesehatan yang berada di bawah pengelolaannya. 

Program ini mencakup Puskesmas Batubrak, Pustu, dan Posyandu yang tersebar di wilayah tersebut. Implementasi ILP dijadwalkan dimulai pada awal tahun 2025 sebagai upaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat.

Kepala PRI Batubrak, Nezwan, S.K.M., menjelaskan bahwa program ILP bertujuan memperkuat integritas dan akuntabilitas layanan di tingkat primer, memastikan pelayanan yang lebih terintegrasi, transparan, dan efisien. 

”Integritas Layanan Primer ini akan menjadi kerangka kerja utama dalam memberikan pelayanan kesehatan yang terfokus pada kebutuhan masyarakat dengan pendekatan yang profesional dan akuntabel,” ujarnya saat ditemui di kantor Puskesmas Batubrak.

Nezwan memaparkan bahwa program ILP akan diterapkan dalam tiga aspek utama, penguatan manajemen layanan di pustu dan posyandu yakni pustu dan posyandu akan dilengkapi dengan sistem pencatatan layanan berbasis digital untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi. Tenaga kesehatan di lapangan juga akan mendapat pelatihan intensif agar mampu memberikan pelayanan prima sesuai standar ILP.

”Kedua, Integrasi Data dan Pelayanan berbasis elektronik yakni dengan sistem elektronik, PRI Batubrak akan mengintegrasikan data pelayanan dari Posyandu, Pustu, dan Puskesmas. Hal ini diharapkan dapat memudahkan akses data kesehatan masyarakat secara real-time, termasuk untuk memantau cakupan imunisasi, gizi, dan kesehatan ibu serta anak,”jelasnya

Ketiga, pendekatan partisipatif dan edukasi masyarakat, Nezwan menyebut bahwa program ILP juga melibatkan masyarakat sebagai mitra dalam pelayanan kesehatan. Edukasi tentang pentingnya kesehatan preventif akan menjadi fokus utama di Posyandu.

”Kami ingin masyarakat tidak hanya sebagai penerima layanan, tetapi juga sebagai mitra aktif yang sadar akan pentingnya menjaga kesehatan. Dengan pendekatan ini, kami optimis pelayanan kesehatan akan lebih optimal,” tambahnya.

Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa penerapan ILP ini diharapkan mampu memberikan dampak signifikan bagi masyarakat, terutama dalam hal akses layanan yang lebih mudah dan kualitas yang lebih baik. ”Kami percaya bahwa pelayanan yang terintegrasi akan mempermudah masyarakat mendapatkan layanan kesehatan tanpa kendala, baik dari segi waktu maupun aksesibilitas,” ujarnya.

Penerapan ILP juga diproyeksikan dapat meningkatkan koordinasi antara Pustu, Posyandu, dan Puskesmas sebagai bagian dari jaringan pelayanan kesehatan primer. Untuk mendukung keberhasilan program ini, PRI Batubrak telah mempersiapkan serangkaian pelatihan bagi tenaga kesehatan, peningkatan infrastruktur, serta sosialisasi kepada masyarakat. “Kami sudah mengadakan pelatihan teknis untuk petugas di Pustu dan Posyandu, termasuk pengenalan sistem pencatatan berbasis elektronik,” jelas Nezwan.

Dengan program ILP yang segera diterapkan, PRI Batubrak berharap dapat menciptakan layanan kesehatan yang lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

”Awal tahun 2025 menjadi momentum kami untuk memperkuat pelayanan kesehatan primer. Ini adalah komitmen kami untuk terus memberikan yang terbaik bagi masyarakat Batubrak,” pungkas Nezwan. *

Kategori :