Radarlambar.bacakoran.co - Curah hujan yang tinggi dalam dua terakhir menyebabkan Sungai (Way) Laay di Pemangku 1, Pekon Kubuperahu, Kecamatan Balikbukit, Kabupaten Lampung Barat meluap.
Luapan sungai tersebut menghanyutkan dapur salah satu rumah warga serta merusak Gedung Serba Guna (GSG) Pekon Kubuperahu. Selain itu, delapan rumah warga yang berada di daerah aliran sungai (DAS) turut terdampak banjir dengan genangan air setinggi 50 cm.
Hendri Saputra, salah satu warga terdampak, menyampaikan bahwa banjir tersebut mengakibatkan dapur rumahnya terseret arus sungai yang berada tepat di belakang rumahnya.
“Saat air meluap, arusnya sangat deras. Bagian dapur rumah kami habis terbawa banjir, dan sekarang kami tidak bisa lagi tinggal di sini karena sangat berbahaya,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa banyak barang berharganya hilang terbawa banjir, termasuk perabotan rumah tangga dan perlengkapan sekolah anak-anaknya.
“Kami terpaksa mengungsi karena khawatir akan ada banjir susulan. Kondisi ini benar-benar sulit bagi keluarga kami,” tambah Hendri.
Sementara itu, Peratin Kubuperahu, Kusnadi, menjelaskan bahwa pondasi gedung tersebut rusak berat setelah dihantam arus banjir.
“Gedung ini nyaris roboh. Kerusakan sebenarnya sudah mulai terlihat beberapa tahun terakhir, tetapi tidak ada penanganan. Setelah banjir Jumat malam, kondisinya semakin parah, dan kami sangat khawatir gedung ini tidak bisa bertahan lebih lama,” jelas Kusnadi.
Ia menambahkan, selain GSG, delapan rumah warga yang terdampak banjir adalah milik Nurdin, Muksinin, Ade Gunawan, Armadi, Solehuddin, Meri Hartanto, Suryaga, dan Rudi Hartono. Air yang masuk ke rumah-rumah tersebut menyebabkan kerugian material yang tidak sedikit.
Usai kejadian itu pada Sabtu pagi (11/1/2025), pemerintah pekon bersama masyarakat, aparat pekon, dan Bhabinkamtibmas bergotong-royong membersihkan sisa banjir.
“Kami langsung bergerak membersihkan lumpur dan sampah yang terbawa banjir di rumah warga. Upaya ini dilakukan agar warga bisa segera kembali beraktivitas,” katanya.
Ia berharap pemerintah daerah dapat memberikan perhatian lebih terhadap kondisi pekon, terutama dalam memperbaiki fasilitas umum yang rusak dan melakukan langkah mitigasi untuk mencegah banjir susulan.
“Kami sangat membutuhkan bantuan, terutama untuk memperbaiki GSG yang menjadi fasilitas penting bagi warga. Selain itu, upaya penguatan tebing sungai atau pembangunan tanggul sangat diperlukan agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” tutup Kusnadi. (*)